Ia menyoroti perbedaan keterangan antara kondisi jenazah saat ditemukan dan saat masuk ruang autopsi. Menurut Dewi, perbedaan ini seharusnya digali lebih dalam oleh jaksa.
“Kami mengomentari kesaksian ahli forensik yang menyebutkan bahwa saat Alfan masuk ruang autopsi sudah tidak mengenakan baju, padahal saat ditemukan bajunya masih lengkap,” ujar Dewi.
Selain persoalan pakaian, Dewi juga menilai jaksa kurang maksimal menggali kondisi tubuh korban lainnya, khususnya terkait rambut jenazah yang ditemukan tidak ada sama sekali.
“Menurut kami JPU kurang maksimal karena tidak mengungkap kondisi jenazah korban yang rambutnya tidak ada sama sekali,” katanya.
Tidak hanya mengkritik jaksa, Dewi juga menyoroti sikap majelis hakim yang dinilai pasif dalam menggali keterangan saksi ahli. Ia menyebut hanya ketua majelis hakim yang terlihat aktif bertanya sepanjang persidangan.
“Kami juga menyayangkan sikap majelis hakim yang kurang aktif. Selama persidangan hanya ketua majelis hakim yang aktif bertanya, sementara hakim anggota sejak awal sidang hingga hari ini tidak pernah bertanya,” tegasnya.
