BeritaJawa Timur

Viral Video Joget di Kantor Kecamatan Sooko, Ternyata Kades Tempuran, Begini Penjelasan Camat

Heboh! Video Joget di Kantor Kecamatan Sooko Mojokerto Jadi Sorotan Warganet

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Sebuah video menampilkan seorang pria berjoget bersama seorang perempuan di Kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, mendadak viral di media sosial TikTok. Rekaman berdurasi sekitar 20 detik itu menuai beragam komentar publik, mulai dari yang menganggapnya hiburan biasa hingga menyindir pejabat desa.

 

Belakangan diketahui, sosok pria dalam video tersebut bukanlah pegawai kecamatan, melainkan Kepala Desa Tempuran, Slamet. Camat Sooko, Masluchman, membenarkan bahwa video tersebut diambil saat acara penutupan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) pada akhir Agustus 2025.

 

“Yang joget itu Kepala Desa Tempuran. Beliau juga sekaligus panitia penutupan. Kebetulan beliau punya usaha sound system dan memimpin orkes melayu, jadi sekalian mengisi hiburan,” ungkap Masluchman saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).

 

Hiburan dari Kepala Desa, Bukan Anggaran Pemerintah

 

Masluchman menegaskan bahwa hiburan musik elekton yang hadir dalam acara tersebut sepenuhnya berasal dari partisipasi kepala desa. Ia memastikan tidak ada anggaran pemerintah yang digunakan.

 

“Kita tidak ada dana untuk itu, murni dari partisipasi para kepala desa. Tidak ada anggaran pemerintah yang digunakan,” tegasnya.

 

Video Sudah Dihapus, Publik Terlanjur Heboh

 

Viralnya video joget ini membuat pihak kecamatan segera berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto. Masluchman juga telah menegur Kepala Desa Sooko, yang diketahui sebagai pihak pertama yang mengunggah video tersebut ke TikTok.

 

“Yang posting itu Pak Kades Sooko, sudah saya tegur dan langsung saya minta hapus. Katanya niatnya hanya bercanda,” jelasnya.

 

Meski unggahan asli telah dihapus, potongan video telanjur tersebar luas di berbagai platform media sosial. Warganet ramai menanggapi, ada yang sekadar tertawa, ada pula yang mengkritisi.

 

Salah satu komentar berbunyi, “Wah mantap, tinggal klarifikasi dab minta maaf wes cukup.”

Ada juga yang menyinggung pejabat daerah, “Yo opo pejabat e koyok ngunu, bupatine piye kok meneng ae.”

 

Masluchman berharap klarifikasi yang disampaikan pihak kecamatan dapat meluruskan informasi sehingga masyarakat tidak salah paham.

 

“Intinya kegiatan itu hanya hiburan penutup acara, tidak ada kaitannya dengan anggaran pemerintah, dan sudah kami tindaklanjuti agar tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Exit mobile version