
TERNATE – Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Patani (HIPMAPA), Bismar Iwan, turut Menyesali tragedi kemanusiaan yang terjadi di Desa waci, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Menurut Bismar, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur, sampai saat ini belum memberikan tanggapan yang pasti terkait tragedi kemanusiaan yang dialami masyarakat Desa Waci, pada tanggal 30 Maret 2019 lalu.
“Ini bukan yang pertama kali, tragedi ini sudah terjadi berulang – ulang kali. Selama lima tahun terakhir, hal ini terjadi berulang-ulang dan sangat meresahkan masyarakat Desa Waci,” ungkap Bismar, Sabtu (06/04/2019).
Lebih lanjut, Bismar mengatakan, masyarakat Desa Waci menggantungkan seluruh hidupnya dengan hasil tani, dan berburu di sepanjang hutan sekitar Kali Waci sebagai sumber ekonomi untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak.
“Masyarakat Desa Waci menggantungkan seluruh hidupnya dengan hasil tani, dan berburuh di sepanjang hutan sekitar Kali Waci sebagai sumber ekonomi untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak, “imbuhnya.
Masih Bismar, Warga Desa Waci Kecamatan Maba Selatan juga Warga Negara Indonesia, dan sudah menjadi ketentuan di dalam, pembukaan UUD 1945 bahwa pemerintah wajib melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Untuk itu kami sangat menyesali sikap Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Daerah Kab. Halmahera Timur yang sampai saat ini belum angkat bicara terkait tragedi kemanusiaan ini. juga kepada pihak TNI/Polri harus mengambil sikap tegas dalam menindaki kasus ini hingga para tersangka ditangkap dan diadili seberat-beratnya,” tutur Bismar.
Lebih jauh, Bismar menuturkan, Sebagai lembaga yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, sudah mesti ada pos penjagaan di hutan belakang Desa Waci, dan Desa Peteley, sekaligus berpatroli setiap saat untuk menjaga keamanan kestabilan mata pencariaan masyarakat Desa Waci dan beberapa Desa di sekitarnya.
“Sebagai lembaga yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat sudah mesti ada pos penjagaan di hutan belakang Desa Waci, dan Desa Peteley, sekaligus berpatroli setiap saat untuk menjaga keamanan kestabilan mata pencariaan masyarakat Desa Waci dan beberapa Desa di sekitarnya,” pungkas Bismar. (ridal)