Jawa TimurPeristiwa

Tinggal Serpihan Tulang, Karyawan PT Maltex Tewas Tergilas Mesin

Karyawan PT Maltex, Tewas,
#image_title

Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP (foto: Humas Polres Mojokerto)

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Nasib malang dialami Muhammad Efendi (28), karyawan PT Multi Anugrah Lestari Texindo (PT Maltex) itu tewas tergilas mesin. Ngerinya lagi, tubuh korban yang ditemukan tinggal serpihan tulang dan sudah tercampur dengan bahan produksi.

Kejadian ini terjadi pada, Sabtu (21/1/2022). Waktu itu sekitar pukul 15.00 WIB korban berangkat kerja ke pabrik penghasil spongsit di Dusun Kesono Desa Candiharjo, Ngoro, Mojokerto. Tempat bekerja warga asal Dusun Glatik Desa Watesnegoro, Ngoro itu berada di lantai 2.

“Korban bekerja dibagian produksi A-2 (masak mika), Waktu itu masuk sift 2 sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Kasi Humas Polres Mojokerto, Iptu Tri Hidayati.

Korban bekerja bersama Fikki Alfian (21) yang berada di bagian mixing. Namun, ditengah proses produksi Fikki merasa janggal lantaran masakan mika yang ke dua tak kunjung diturunkan. Padahal, proses pemasakan mika ini dilakukan sebanyak 3 kali.

“Padahal masakan mika pertama sudah diturunkan, tapi yang kedua kok belum,” jelasnya.

Fikki kemudian melapor Suyono (39) selaku asisten Formen. Suyono memangil-manggil korban namun tidak menjawab. Akhirnya Suyono naik ke lantai 2 dan tidak menemukan keberadan korban, sementara kondisi mesin pemasak mika dalam keadaan kotor.

“Suyono juga sempat menelepon korban tapi tidak diangkat,” paparnya.

Akhirnya Suyono menghubungi petugas formen untuk membuka mesin untuk menurunkan hasil produksi mika. Saat Suyono memeriksa mesin produksi mika itu, ia dikagetkan dengan adanya serpihan tulang dan gumpalan daging yang tercampur mika hasil produksi.

“Saat melihat hasil produksi mika itu ditemukan serpihan tulang dan daging yang jadi satu dengan mika hasil produksi,” tuturnya.

Atas temuan itu, pihak pabrik tersebut melaporkan ke Polsek Ngoro. Anggota piket reskrim dan piket patroli mendatangi TKP untuk melakukan identifikasi dan olah TKP.

“Kami berkoordinasi denga pihak rumah sakit untuk dilakukan visum et repertum (VER),” pungkasnya. (Diy)

 

Exit mobile version