
Lenterainspiratif.com, JOMBANG – Petani Desa Watudakon Kecamatan Kesamben, Jombang, kembali sama-sama memberantas tikus atau gropyokan, Kamis (16/1/2020) malam.
Gropyokan dilakukan lantaran tanaman padi milik petani habis dimakan hewan pengerat itu. Akibatnya, jika tak dibasmi petani akan mengalami kerugian.
Sebelumnya, banyak petani di wilayah Watudakon yang membasmi tikus dengan memakai racun. Namun, langkah itu dinilai kurang maksimal, akhirnya para petani memutuskan untuk membasmi tikus dengan cara menembaknya.
“Kegiatan ini upaya dari para petani dalam memberantas hama tikus yang meresahkan para petani di Desa Watudakon,” kata Paimo, Petani Desa Watudakon, Jum’at (17/1/2020) dini hari.
Ditambahkan, Serma Sulikamto, Babinsa Watudakon mengatakan, gropyokan tikus yang ada di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, merupakan bentuk penanggulangan mewabahnya tikus yang ada di beberapa wilayah, khususnya di Dusun Watudakon. Kegiatan itu sudah berlangsung selama tiga hari.
“Untuk hari ketiga ini, hasil tangkapan dari gropyokan itu mencapai kurang lebih 1.600 tikus. Meski menggunakan peralatan seadanya, petani dapat memaksimalkan hasil tangkapan hama tikus ini. Dan dengan kerja sama dan komunikasi yang intens ini, semoga dapat menjadikan suntikan semangat bagi para petani demi meningkatkan kuantitas dan mutu hasil panen padi di wilayah Desa Watudakon, “ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Watudakon, Suharto, menjelaskan, gropyokan yang dilakukan oleh petani Watudakon hasilnya sangat memuaskan. Untuk di hari pertama, petani berhasil menangkap 3.000 tikus, di hari kedua, 1.620 tikus, dan di hari ketiga mencapai 1.700 lebih tikus yang dibasmi.
“Dengan tangkapan itu, otomatis akan mengurangi mewabahnya tikus yang ada. Dan saya pribadi akan selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petani tersebut. Agar, para petani di Desa Watudakon tidak mengalami gagal panen,” pungkasnya. (red)