Daerah

Telaga Galela Memakan Korban Jiwa

foto : saat evakuasi korban.
foto : saat evakuasi korban.

HALUT – Seorang warga Desa Makete, Kecamatan Galela Barat , Kabupaten Halmahera Utara (Halut), ditemukan tewas disebuah Telaga Galela. Korban yang diketahui bernama Sion Londonpundi (38), tewas disebuah Telaga Galela, tepatnya di Desa Seki, Kecamatan Galela Selatan.

Awalnya, ketika itu korban bersama lima rekannya mencari ikan di telaga galela, pada Jumat (21/12/2018), pukul 19.00 WIT. Mereka melakukan Pencarian Ikan dengan cara menyelam dan memanah ikan (Bajubi, red). Ironisnya, sebelum melakukan penyelaman untuk mencari ikan, korban dan beberapa rekannya meneguk minuman keras jenis cap tikus.

Namun, ketika pukul 24.00 WIT, mereka usai melakukan pencarian ikan. Akan tetapi, korban belum juga naik ke darat. Sehingga akhirnya, rekannya mencoba untuk mencari korban dengan cara memanggil korban, tapi korban tak kunjung menyahut. Sontak, kelima rekannya mengira bahwa korban telah kembali duluan dan 5 rekannya tersebut kembali ke Desa mereka yaitu di Desa Makete.

Alhasil, saat mereka berada di Desanya (Makete, red) mereka mencoba mengecek korban, namun korban belum berada di Desa Makete. Dan pada akhirnya, kelima rekannya tersebut memutuskan untuk mencari atau mengecek korban kembali ke esokan harinya.

“Pada 22 Desember 2018, pukul 07.00 WIT, lima rekan korban bersama Kades Makete kembali Ke Telaga Galela, untuk mengecek atau mencari keberadaan korban yang belum kembali ke kediamannya di Makete, “ungkap Kapolres Halmahera Utara, AKBP Yuyun Arief Kus Hendriatmo, melalui Kasubag Humas, Aiptu Hopni Saribu, Sabtu (22/12/208).

Selang beberapa waktu, di area tersebut ditemukan beberapa perlengkapan memancing milik korban. Dan akhirnya, mereka menyakini korban telah tenggelam. Sehingga, masyarakat bersama tim dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) mencoba untuk mengevakuasi Korban dengan bantuan alat Komproser, Tali dan Bambu.

“Pukul 11.34 WIT, korban berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi. Serta, korban langsung dibawa ke kediamannya di Desa Makete, Kecamatan Galela Barat, “paparnya.

Hopni menambahkan, saat evakuasi korban berlangsung lama, karena tingkat kedalaman keberadaan korban dan juga angin kencang. Sehingga membuat eceng Gondok terbawa arus yang menghambat para masyarakat yang melakukan evakuasi serta minimnya alat evakuasi. Serta, pihak korban tidak menginginkan korban untuk di outopsi. “Pihak korban meyakinkan bahwa korban memang benar mengalami kecelakaan, “tandasnya. (dit)

Exit mobile version