Jawa TimurSejarah

Tak Banyak yang Tau, Makam Cucu Sunan Giri Ada di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis

cucu subab giri
Makam cucu sunan giri

 

 

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Wilayah utara sungai Mojokerto menjadi bukti sejarah masuknya islam di Bumi Majapahit. Hal ini ditandai dengan adanya makan cucu dari Sunan Giri yang terletak di Dusun Jolotundo, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis.

 

Salah satu tokoh cucu keturunan Wali Songo ini diketahui bernama Raden Suwahyu atau Pangeran Bulu.

 

Dilansir dari catatan Facebook pemerhati sejarah Iwan Abdillah, dipilihnya lokasi pemakaman di Dusun/Desa Jolotundo bisa jadi karena tempat makam panjang keberadaannya tertinggi di antara makam-makam lain di wilayah sekitar.

 

“Itu menandakan yang dimakamkan memiliki kedudukan yang ditinggikan di mata masyarakat. Makamnya berada di atas bukit yang relatif rata di puncaknya,’’ tulis Iwan seperti dilihat Lenterainspiratif.id Senin, (20/11/2023)

 

Dia menyebutkan, kontur tanah di Dusun/Desa Jolotundo memang memiliki ciri khas perbukitan. Sebab, daratannya berada persis di rangkaian Pegunungan Kendeng.

 

Makam tersebut memiliki panjang kurang lebih empat meter. Tepat di ujung sisi makam tertera nama R. Suwahyu atau kepanjangan dari Raden Suwahyu.

 

Jika ditelisik dari trah dan catatan riwayat kehidupan Raden Suwahyu pada masa lalu, rasanya jenazahnya memang pantas mendapatkan penghormatan terakhir di lokasi makam panjang.

 

“Raden Suwahyu memiliki gelar Pangeran Bulu,’’ paparnya.

 

Menurutnya, gelar tersebut disematkan karena masa hidup R. Suwahyu pernah menetap di Dusun Bulu yang saat ini masuk dalam wilayah Desa Sawo, Kecamatan Jetis. Oleh warga setempat, Pangeran Bulu lebih akrab disebut sebagai Mbah Suwahyu.

 

Iwan merincikan, secara silsilah keturunan, Mbah Suwahyu memiliki ayah bernama Zainal Abidin yang bergelar Susuhunan Dalem. Tak lain adalah putra dari Ainul Yaqin atau Raden Paku. Tokoh penyebar agama Islam dari Gresik itu dikenal dengan Sunan Giri.

 

’’Jadi, Raden Suwahyu ini terhitung cucu langsung dari Sunan Giri,’’ tandasnya.

 

Dia menambahkan, gelar Pangeran Bulu merupakan apresiasi dari keturunan raja-raja. Dari 9 saudara kandung Mbah Suwahyu, hampir semuanya mendapat penugasan menjadi pendakwah menyebarkan agama Islam di berbagai tempat.

 

Antara lain, Sunan Prapen yang memiliki nama Raden Fatikhal, Pangeran Deket Lamongan, Pangeran Sedo Laut, Pangeran Bungkul Surabaya, Nyai Ageng Waru, Nyai Ageng Darukan, Nyai Ageng Ngulukan dan Susuhunan Sedo Margi.

’’Sedangkan Mbah Suwahyu yang dikenal Pangeran Bulu karena mendapat penugasan di daerah Bulu saat ini masuk Desa Sawo, Kecamatan Jetis,’’ tandas Iwan. (met)

Exit mobile version