Surabaya | Lenterainspiratif.id – Terkait hujan es hingga angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Madiun, pada Minggu (17/10) sore. BMKG Klas I Juanda Sidoarjo mengatakan jika hal tersebut disebabkan karena adanya awan cumulonimbus.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto menyebut, hujan yang berbentuk butiran es tersebut mempunyai garis tengah kurang dari 5 milimeter.
“Hujan es ini berasal dari awan cumulonimbus dengan cakupan luasan 3 hingga 5 kilometer,” kata Teguh di Surabaya, Senin (18/10/2021).
Selain itu, kata Teguh hujan es juga terjadi karena adanya updraft atau aliran udara naik dalam awan cumulonimbus yang sangat kuat sehingga awan akan menjulang tinggi lebih dari 5 km. Hujan es biasanya terjadi dalam waktu singkat antara 3 sampai 5 menit.
“Ketika uap air dari bagian bawah awan tertarik ke atas melewati lapisan titik beku atau freezing level, maka terjadi pengembunan secara tiba-tiba,” papar Teguh.
Selanjutnya, akan terjadi proses pembentukan es dengan ukuran sangat besar. Teguh menyebut ukuran es yang sangat besar akan jatuh ke bagian bawah awan dan akan meluruh.
“Saat jatuh ke permukaan bumi, butiran es tidak sepenuhnya mencair tetapi masih ada yang berbentuk es,” pungkasnya. ( tim)