Jawa TimurPeristiwa

Senjata Makan Tuan, Petani Asal Jombang Tewas Oleh Jebakan Tikus Listriknya Sendiri 

Senjata Makan Tuan, Petani Asal Jombang Tewas Oleh Jebakan Tikus Listriknya Sendiri 
Senjata Makan Tuan, Petani Asal Jombang Tewas Oleh Jebakan Tikus Listriknya Sendiri 
Senjata Makan Tuan, Petani Asal Jombang Tewas Oleh Jebakan Tikus Listriknya Sendiri 
Senjata Makan Tuan, Petani Asal Jombang Tewas Oleh Jebakan Tikus Listriknya Sendiri

Lenterainspiratif.id | Jombang – Kasus petani tewas akibat jebakan tikus listrik kini terjadi Jombang, menimpa seorang petani bernama Marianto (52) warga Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Dikatakan Kapolsek Ploso Kompol Paidi, jebakan tikus listrik itu dipasang sendiri oleh korban di sawah miliknya, sejak Mei 2021.

Jebakan tikus itu berupa kawat yang dipasang mengelilingi sawah, dan dialiri listrik. Sehingga pada saat ada tikus yang lewat, akan langsung mati tersengat listrik.

Bak senjata makan tuan, jebakan itu justru mengenai Marianto sendiri. Paidi mengatakan, saat itu korban berangkat ke sawah selepas salat Subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. “Kawat tidak kelihatan karena kondisi masih gelap. Sehingga korban tanpa sengaja tersengat listrik saat akan masuk ke sawahnya,” kata Paidi kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).

Sengatan listrik itu seketika membuat korban terkapar, saat tubuhnya menggelepar kawat jebakan tikus listrik itu justru melilit kaki korban hingga ke pinggang. Marianto pun tewas seketika setelah tersengat listrik jebakan tikus yang ia pasang sendiri.

Jasad Marianto baru pertama kali ditemukan istrinya sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, Sulastri menemukan suaminya tewas dalam kondisi masih terlilit kawat yang masih teraliri listrik. Sehingga Sulastri tak berani menyentuh tubuh korban.

“Istri korban meminta tolong saudaranya untuk mematikan jebakan tikus listrik tersebut. Kemudian melepaskan tubuh korban dari lilitan kawat,” terangnya.

Anggota Polsek Ploso dan Tim Identifikasi Polres Jombang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Bersama dokter dari Puskesmas setempat, polisi juga melakukan visum terhadap jasad Marianto.

“Karena keluarga korban menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” pungkas Paidi. ( dit )

Exit mobile version