Lenterainspiratif.id | Tulungagung – Daya beli menurun serta anjloknya harga ikan hias membuat ribuan pembudidaya ikan hias di Tulungagung gulung tikar dan berbondong-bondong beralih ke ikan konsumsi.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Lugu Tri Handoko mengatakan, hal ini berbeda saat pandemi Covid-19. Waktu itu pembudidaya ikan konsumsi di Tulungagung yang beralih ke ikan hias.
“Ketika pandemi Covid-19, harga ikan hias memang sangat tinggi dan lebih menjanjikan dari pada membudidaya ikan konsumsi. Makanya banyak pembudidaya ikan konsumsi beralih ke ikan hias pada saat pandemi Covid-19,” ungkapnya, Senin, (23/5/2022).
Lugu menyebut bahwa saat ini harga ikan hias yang anjlok serta daya beli masyarakat yang rendah, membuat banyak pembudidaya ikan hias merugi.
“Akhirnya kini banyak pembudidaya ikan hias gulung tikar dan beralih ke ikan konsumsi lagi,” ujarnya.
Dari 15 ribu pembudidaya ikan di Tulungagung, 10 ribu di antaranya adalah pembudidaya ikan konsumsi dan 5 ribu diantaranya adalah pembudidaya ikan hias. Kini 40 persen dari pembudidaya ikan hias beralih ke budiaya ikan konsumsi.
“Jadi ada sekitar 2 ribu pembudidaya ikan hias yang beralih ke ikan konsumsi. Karena harga ikan hias yang anjlok,” terang pria berkumis itu.
Lugu menjelaskan, saat ini harga ikan koi yang dijual secara kropyok memiliki harga Rp 15 ribu per ekor dengan ukuran 20-30 centimeter. Padahal dulu harga ikan koi dengan ukur 20-30 centimeter mencapai Rp 50 ribu per ekor.
“Anjloknya harga ikan hias ini sudah terjadi sejak enam bulan terakhir,” pungkasnya. (Ji)