Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Stunting masih menjadi isu prioritas nasional yang memerlukan penanganan terpadu dan berkelanjutan. Menyikapi hal itu, Puskesmas Wates Kota Mojokerto meluncurkan inovasi bertajuk Jarik Linting (Jaringan Kelompok Peduli Balita Stunting) sebagai langkah strategis dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayah setempat.
Peluncuran inovasi ini dilakukan dalam pertemuan kader yang digelar pada 30 April 2024 dan melibatkan berbagai pihak lintas sektor di lingkungan kerja Puskesmas Wates.
Kepala Puskesmas Wates, dr. Mar’atus Sholikah, menegaskan bahwa Jarik Linting hadir sebagai terobosan dalam memperkuat kolaborasi pencegahan dan penanganan stunting secara menyeluruh.
“Program terobosan ini sebagai upaya kami dalam menekan angka stunting di Kota Mojokerto, utamanya di wilayah kerja Puskesmas Wates,” ujarnya.
Jarik Linting melibatkan unsur-unsur strategis seperti Yankestrad, Pokja Kelurahan Sehat, Poskesdes, organisasi masyarakat (Ormas), kader motivator, serta tokoh masyarakat. Kombinasi elemen tersebut diharapkan mampu menciptakan intervensi yang efektif dan tepat sasaran terhadap balita stunting.
“Inovasi merupakan gambaran dari koordinasi lintas sektor yang berpotensi dalam penanganan stunting, sehingga intervensi terhadap balita stunting mudah untuk ditindaklanjuti,” tukas dr. Mar.
Ia menambahkan bahwa Jarik Linting tidak hanya menjadi upaya lokal, tetapi juga mendukung transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, khususnya dalam transformasi layanan primer.
“Selain itu, inovasi ini juga mendukung komitmen Kota Mojokerto menuju zero stunting. Sehingga bayi dan balita yang saat ini mengalami stunting dapat menghadapi dan menyiapkan kualitas hidup yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat, inovasi Jarik Linting menjadi wujud nyata komitmen Puskesmas Wates dalam menjadikan generasi masa depan Kota Mojokerto lebih sehat, kuat, dan bebas dari stunting.
