
SAMPANG – Nahas nasib yang sedang dialami oleh Jelita (nama samaran) asal Dusun Bangean, Desa Gunung Maddah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, yang merupakan siswi yang masih duduk dibangku SMP. Pasalnya, korban diduga kuat alami tindak kekerasan seksual di tempat dugem (dunia gemerlap). Karena saat pulang kerumahnya, korban mengalami luka-luka dibeberapa bagian tubuhnya. Bahkam, korban sempat tak sadarkan diri.
Awalnya, korban yang hendak pergi mengaji, saat ditengah perjalanan dirinya bertemu dengan kakak iparnya. Akan tetapi, korban tak jadi pergi dimana dia mengaji, lantaran diajak kakak iparnya untuk jalan-jalan ke Taman Bunga (TB) yang berada di depan Pemkab Sampang. Namun, tak selang waktu yang begitu lama, korban kemudian diajak kakak iparnya pergi ke Surabaya.
“Saat ditanya oleh pihak keluarga, korban mengaku diajak oleh kakak ipar perempuannya ke salah satu club (tempat hiburan malam, red) di Surabaya. Akan tetapi, awalnya korban tidak diperbolehkan masuk lantaran tidak cukup umur. Namun, sekira pukul 01.00 WIB dini hari, korban masuk ke dalam club tanpa adanya pengawasan oleh pihak security, “beber Rofik, salah satu warga setempat saat mendampingi orangtua melapor ke Mapolres, Rabu (03/10/2018).
Dan pihaknya mendapat pengaduan dari orang tua korban atas perbuatan yang dilakukan seorang pria atas bantuan kakak ipar perempuan korban saat berada di tempat dugem. “Sebelum melapor ke Polres, kejadian ini bermula dari kakak ipar perempuan dan teman laki-lakinya. Diduga si pelaku telah melakukan penganiayaan dan pelecehan seks terhadap korban, “pungkas Rofik.
Sementara Kabag Humas Polres Sampang, Ipda Eko Puji Waluyo, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga Desa Gunung Maddah ke Polres Sampang terkait dugaan kasus pelecehan seks terhadap anak di bawah umur.
“Kami sudah menerima laporan dari keluarga korban sore tadi. Untuk selanjutnya kami masih melakukan tahap penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta mencari barang bukti, “tandasnya. (dad)





