LenteraInspiratif.id – Tahun 2024 mencatat lonjakan besar dalam belanja militer global, dengan total pengeluaran mencapai 2,72 triliun dolar AS atau sekitar Rp45.800 triliun. Kenaikan sebesar 9,4 persen ini menjadi yang tertinggi sejak berakhirnya era Perang Dingin, menurut laporan terbaru Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis Senin (21/4/2025).
SIPRI menyoroti bahwa eskalasi ketegangan geopolitik mendorong semua kawasan dunia, dari Eropa hingga Timur Tengah, meningkatkan anggaran pertahanannya. “Lebih dari 100 negara mencatatkan kenaikan pengeluaran militer sepanjang 2024,” tulis laporan tersebut, dikutip dari Reuters.
Eropa dan Rusia Terdepan, Ukraina Terkapar
Di Eropa, efek perang Ukraina dan kekhawatiran terhadap loyalitas Amerika Serikat di NATO mendorong lonjakan anggaran militer hingga 17 persen. Rusia tampil sebagai negara dengan pertumbuhan pengeluaran tertinggi, yakni mencapai 149 miliar dolar AS (sekitar Rp2.509 triliun) atau naik 38 persen dari tahun sebelumnya. Nilai ini menyerap 7,1 persen dari PDB Rusia dan hampir 19 persen dari total anggaran negara.
Di sisi lain, meski masih dalam situasi sulit, Ukraina meningkatkan belanja militernya 2,9 persen menjadi 64,7 miliar dolar AS (sekitar Rp1.090 triliun). Dengan proporsi fantastis sebesar 34 persen dari PDB, Ukraina kini menjadi negara dengan beban militer terbesar di dunia. “Semua penerimaan pajak mereka dialokasikan untuk sektor pertahanan,” catat SIPRI, sembari memperingatkan tentang keterbatasan fiskal yang bisa menghambat keberlanjutan upaya tersebut.