Lenterainspiratif.id | Pakpak Bharat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat terkesan menelantarkan mahasiswa yang hendak audiensi. Sontak, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Peduli Lingkungan Pakpak Bharat kecewa dengan sikap pemerintah yang mengabaikan audensi yang dilakukan pada hari ini, Selasa (21/6/2022) pukul 10.00 WIB.
Sejumlah mahasiswa ini hendak menyampaikan tuntutan yang akan dibawakan mengenai kasus pencemaran sungai di Lae Ordi. Merka sudah datang ke Kantor Pemkab sejak pukul 09.00 WIB, mereka menunggu sampai pukul 14.05 WIB.
Para aktivis lingkungan yang hadir sangat menyayangkan atas pembiaran ini yang mereka nilai tidak manusia dimana tidak ada saran atau informasi yang berkembang terkait rencana audensi aliansi tersebut.
Hal ini membuat para pegiat lingkungan terlantar tidak punya meja dan tempat duduk bahkan sampai jam makan siang pun ditunggu dan tidak ada segelas air minum yang disuguhkan terhadap pegiat lingkungan tersebut
Kordinator aksi Sofianto Padang menganggap pemerintah sudah tidak mementingkan audensi kedua ini sehingga melakukan penelantaran terhadap pegiat lingkungan.
“Bahkan dari rekan sampai menyatakan bahwa lebih berharga ayam yang ada di kandang ini daripada manusia yang bertamu di sini,” ucapnya.
Hal ini karena kadang ayam yang menyerupai rumah adat dilengkapi dan difasilitasi dengan makanan dan air minum.
“Sedangkan kami manusia tidak ada pelayanan yang diberikan oleh pihak Pemkab Pakpak Bharat,” kata Sofianto.
Pegiat lingkungan berencana akan melaporkan kasus ini ke DPRD Pakpak Bharat agar menindak tegas pemkab yang sudah mengabaikan kepentingan umum diatas kepentingan pemerintah.
“Pemerintah ada fungsinya untuk membantu masyarakat umum dan tidak melakukan pembiaran seperti itu lagi,” tukasnya.( Tim RP)