Maluku Utara

Meski PTM Diberlakukan, SMK N 2 Kota Ternate Tetap Memilih Daring/Luring

Meski PTM Diberlakukan, SMK N 2 Kota Ternate Tetap Memilih Daring/Luring
Ilustrasi
Meski PTM Diberlakukan, SMK N 2 Kota Ternate Tetap Memilih Daring/Luring
Ilustrasi

Ternate | lenterainspiratif.id – Meski di berlakukan pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi Covid-19, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) 4 Menteri. Kini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Ternate masih tetap berlakukan proses pembelajaran Daring dan Luring.

Hal ini di ungkapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Ternate, Ma’ruf A. Kahar, saat di temui di ruang kerjanya, Senin (30/08/2021).

Menurut Kepsek, persoalan kendala dalam proses pembelajaran tatap muka saat ini tidak ada, hanya saja, dalam lingkungan sekolah saat ini besar, akhirnya kembali di berlakukan pengaturan Sift, dengan membutuhkan ektra kelas untuk mengontrol.

“Karena sesuai dengan SK 4 Menteri kan dalam kondisi PPKM ini hanya 4 Jam untuk siswa belajar di sekolah, setelah itu siswa harus kembali lagi di rumah. Dan kami memberikan proses pembelajaran di bagi jadi dua sift, sementara untuk soal daring tetap saja jalan, jadi di berikan materinya sudah melalui sistem daring, maka nantinya di sekolah tinggal praktek dan di konfirmasi kembali saja,” kata Ma’ruf.

Untuk pelaksanaan pembelajaran di era pandemi ini, menurut Kepsek, bukan target ketuntasan akan tetapi target keterlaksanaan, karena kata Kepsek, waktunya tidak cukup, hingga sejauh ini dalam pelaksanaannya tidak ada kendala.

“Sementara ini pun kami menunggu jadwal dari dinas kesehatan untuk sosialisasi vaksin, karena ini ada mekanismenya, soal vaksin para peserta didik ini wilayah nya orang tua, sekolah juga punya tanggungjawab untuk memberikan regulasi pencerahan kepada peserta didik tentang pentingnya itu vaksin, jadi pelaksanannya tinggal menunggu saja,” ucapnya.

Lanjut Ma’ruf, menghimbau kepada para orang tua Siswa/siswi agar mempunyai kepedulian terhadap anak-anaknya di luar dari sekolah, karena kata kepsek, di sekolah saat ini hanya memantau siswa selama kurung waktu 4 Jam.

“Harapannya orang tua juga memiliki visi dan misi yang sama dengan sekolah dan pemerintah, sehingga semua hal yang kita inginkan bisa tercapai dalam situasi seperti ini. Jadi kita harus tetap kerja sama tidak boleh kerja keras, kalau kita kerja keras tanpa kerja sama tidak akan efektif dan efesien,” harapnya. (Toks).

Exit mobile version