Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Niat hati ingin pergi beribadah ke tanah suci, namun belasan emak-emak di Mojokerto ini justru menjadi korban penipuan umroh dan investasi bodong hingga rugi Rp 414 juta. Penipuan tersebut bermula saat ke 17 korban tergiur dengan biaya murah dan investasi dengan keuntungan 14 persen per bulan.
Total kerugian calon jemaah umroh Rp 130 juta, sedangkan kerugian investasi fiktif Rp 284 juta. Menurut pengacara para korban, Sadak, pihaknya nekat melaporkan kasus penipuan itu karena permintaan mediasi tidak pernah direspon. “Umroh dan investasi itu semuanya bodong,” ujar Sadak kepada wartawan, Jumat (12/11/2021).
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari para korban. Menurutnya, untuk sementara korban dari Mojokerto saja berjumlah 17 orang dengan total kerugian Rp 414 juta.
“Untuk sementara kami menemukan kerugian ratusan juta,” jelas Andaru.
Belasan korban, lanjut Andaru, saat ini telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Otak penipuan investasi bodong itu juga dalam proses pengejaran.
“Kami memburu otak penipuan ini. Kami juga mendalami adanya korban lain dari luar Mojokerto,” tandas Andaru. ( Diy)