![Pemerintah nasional](https://lenterainspiratif.id/wp-content/uploads/2022/04/IMG-20220409-WA0023.jpg)
Lenterainspiratif.id | Ternate – Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Maluku Utara, tekankan kepada Pemerintah Nasional maupun pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) agar jeli melihat problem pokok yang di hadapi masyarakat Indonesia saat ini.
Pasalnya, dengan kebijakan pemerintah dalam hal kenaikan sembilan bahan pokok dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang secara terang-terang sangat meresahkan rakyat Indonesia, khususnya rakyat Maluku Utara.
Ketua Wilayah LMND Malut, Evelyn Pinoke, saat di konfirmasi awak media, Sabtu (9/4/2022), mengatakan negara Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang di akui oleh seluruh dunia.
Namun kata Dia, hari ini masyarakatnya masih tetap mengalami kemiskinan dimana-mana. Indonesia saat ini darurat akan kenaikan harga sembilan bahan pokok khususnya minyak goreng, serta kenaikan harga BBM.
Veli sapaan akrab Evelyn bilang, sembilan bahan pokok khususnya Minyak goreng dan kenaikan BBM merupakan Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh pemerintah untuk masyarakat dalam mempertahankan hidup.
“Tetapi kebijakan pemerintah Nasional saat ini tidak hanya membuat masyarakat resah, terbeban tetapi pemerintah bahkan membuat masyarakat Indonesia menderita dan mati ditanah sendiri,” ucapnya.
Oleh sebab itu Ketua LMND Malut, menyarankan kepada pemerintah baik dari pusat hingga daerah agar tidak melakukan subsidi minyak goreng dan subsidi BBM, tetapi kesalahan pemerintah disini membeli minyak olahan, bukan mentah, karena jikalau mentah pasti masih murah.
“Pemerintah jangan pernah bermain dengan setiap keputusan yang diambil, saya rasa pemerintah sengaja melakukan kenaikan 9 bahan pokok dan kenaikan BBM di bulan puasa agar tidak di demo oleh masyarakat, karena setaunya kenaikan harga BBM di putuskan di tanggal 1 April 2022, ini ada apa.?,” sesalnya.
Veli menegaskan, bahwa sebagai masyarakat Indonesia tetap melakukan protes atas kebijakan pemerintah Nasional yang tidak manusiawi ini.
“Kami tetap turun ke jalan pada 11 April 2022, karena ini menjadi keresahan kota semua, antara dua turunkan harga sembilan bahan pokok dan turunkan harga BBM, kalau tidak pemerintah Nasional yang harus mengundurkan diri,” tegas Veli. (TT).