HALSEL – Dugaan keterlambatan pemberian Ijazah yang terjadi di salah satu SMA yang ada di Desa Bajo, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), yakni SMA 21 Halsel kini mendapat sorotan dari Lembaga Aliansi Indonesia. Pasalnya, siswa yang telah lulus sejak Tahun 2018 lalu, belum mendapatkan Ijazah dan hanya mendapatkan surat keterangan lulus (SKL)
“Kami mendapat laporan dari orang tua murid yang anaknya lulus sejak 2018 lalu, belum lah mendapatkan ijazah, “ujar Sarjan Taib, Ketua Lembaga Aliansi Indonesia Kabupaten Halmahera Selatan, Rabu (26/6/2019).
Sarjan menuding, kelalaian sehingga siswa belum mendapatkan Ijazah tersebut sepenuhnya ulah dari Kepala Sekolah yang ada saat ini. Selain itu, Sarjan berharap kepada Pemerintah Provinsi dan dinas terkait agar segera mencopot Kepala Sekolah yang dinilainya jarang berkantor pula.
“Kepala Sekolah ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan harus secepatnya dicopot atau minimal dipindahkan, “pungkas Sarjan.
Terpisah, Kepala Sekolah SMA 21, Ruslan Siwan saat di konfirmasi membenarkan perihal ada beberapa siswa yang telah lulus sejak 2018, kemudian belum mendapatkan Ijazah hingga saat ini. Ia mengatakan permasalahan Ijazah ini hanya karena nilai rata-rata di semester enam belum di input ke Ijazah. Ruslan mengakui salinan nilai saat ini memang tidak lagi dimiliki pihak sekolah sehingga pihak nya mengharapakan ada kerja sama yang baik dengan orang tua murid untuk mengantarkan nilai raport agar pihaknya bisa melakukan input nilai ke Ijazah.
“Ini persoalan miskomunikasi, Ijazah itu ada di sekolah. Namun karena kurangnya nilai semester enam, maka kami belum bisa input. Kami hanya meminta siswa yang belum mendapatkan Ijazah supaya antar cukup nilai pada semester enam, “jelas Ruslan.
Ruslan menjelaskan, pihaknya juga telah lama mengupayakan agar Ijazah secepatnya bisa terselesaikan, tapi lagi-lagi orang tua murid yang anaknya belum mendapat Ijazah ini tidak pernah mengantarkan salinan nilai yang ada di semester enam kepada pihak sekolah.
“Kami mengharapakn kerja sama yang baik dengan orang tua murid. Agar input nilai ke Ijazah bisa dipercepat, “tambahnya.
Namun, saat disinggung berapa total siswa yang belum mendapatkan Ijazah, Ruslan enggan memberikan angka pasti berapa banyak. (Adhy)





