Lenterainspiratif.id | Lumajang – Usai Awan Panas Guguran atau APG dan lahar dingin kembali menyembur dari Gunung Semeru, pada Kamis (16/12/2021), kini warga mengevakuasi harta bendanya untuk dibawa ke rumah saudara dan posko bencana di lapangan Candipuro.
Warga memindahkan harta bendanya dan perabotan rumah menggunakan pikup. Mereka khawatir akan ada banjir lahar dingin susulan. Diketahui abu vulkanik merendam enam dusun di dua kecamatan, Lumajang.
Diketahui, selama 4 kali pascaerupsi Semeru, dusun tersebut selalu diterjang banjir lahar dingin.
Menurut Bagong, salah satu warga Dusun Kampung Renteng, banjir lahar dingin yang terjadi kemarin juga disertai angin kencang.
“Hujan deras kemarin menyebabkan bajir lahar dingin, dan juga tiba-tiba ada angin kencang memporak-porandakan Kampung Renteng, banyak atap dan pohon tumbang. Dari pada rusak harta benda dan perabotan rumah tangga sering diterjang banjir lahar dingin dari Gunung Semeru, lebih baik dipindah ke lokasi aman,” ujar Bagong, Jumat (17/12/2021).
Sementara warga Dusun Bondeli Utara, Sugik mengaku banjir lahar dingin meluap ke pemukiman warga dan jalan, karena Sungai Besuk Kobokan sudah dangkal tertimbun abu vulkanik dari awan panas guguran.
“Sungai Besuk Kobokan sudah dangkal tertimbun abu vulkanik dari awan panas yang sudah mengendap, jadi setiap hujan deras turun, air lahar dingin meluap ke pemukiman, lahan pertanian dan jalan-jalan, kami berharap pemerintah membuat tanggul dan arus lintasan air di sungai, agar tidak selalu diterjang banjir lahar dingin,” harap Sugik.
Sementara pemerintah dan Basarnas, segera melakukan pengerukan abu vulkanik di Sungai Besuk Kobokan, untuk membuat lintasan air. ( Suf)