
Faiz Nur Musyafa’
Pengurus IPNU PKPT UIN Malang
Gawai bukanlah sebuah fenomena baru bagi orang-orang yang hidup di tengah hiruk-pikuk perkotaan, juga daerah-daerah yang sudah tersentuh perkembangan zaman. Namun di lain tempat, fenomena gawai menjadi sesuatu yang baru dengan berbagagai kemudahan dan keunggulannya, jika di berbagai tempat orang-orang telah mengikuti perkembangan gawai dari pertama muncul hingga yang paling baru, di tempat lain orang-orang masih baru mengenal dan belajar cara menggunakannya, tetapi pesatnya perkembangan gawai yang diiringi dengan berkembangnya kebutuhan msyarakat akan teknologi dan informasi, kini kita bisa menjumpai gawai di tengah kota hingga pelosok desa.
Hadirnya gawai di tengah kehidupan kita mempunyai dampak yang sangat besar. Berbagai fitur yang disajikan di dalamnya membuat berbagai aktifitas kita menjadi ringan dan mudah, selain itu gawai juga bisa menjadi sarana hiburan dan juga berbagai keunggulan lainnya, yang mana seluruhnya tadi bisa kita nikmati dimana saja dengan ukuran gawai yang relatif kecil dan mudah dibawa.
Penggunaan Gawai Pada Anak
Pada kehidupan perkotaan yang padat, gawai menjadi alternatif permainan dan hiburan pada anak yang hidup di daerah padat penduduk yang pada umumnya kurang lahan bermain. Sedangkan di daerah pedesaan, hadirnya gawai sebagai barang baru menjadi media baru juga bagi para ibu rumah tangga untuk pendidikan, hiburan, dan permainan bagi anaknya, hal ini juga terjadi di perkotaan. Di kedua daerah yang umumnya mempunyai karakteristik yang sangat berlawanan ini, gawai telah dikenal oleh anak-anak yang dulunya identik dengan kelincahan bermain di luar rumah yang kemudian menjadikannya mengurung diri di dalam rumah.
Tak bisa dipungkiri, gawai membuat anak menjadi lebih betah berada di rumah daripada bermain di luar bersama teman-temannya. Memang gawai menyediakan berbagai fitur, aplikasi, dan permainan yang bersifat edukatif untuk sang anak, tapi dibalik banyak keunggulan yang mampu membuat anak lebih betah di rumah, gawai juga menyimpan amcaman yang harus kita sadari, terutama bagi para orang tua.
Hilangnya Permainan Tradisional
Bisa jadi permainan yang pernah menjadi favorit kita saat kecil dulu, tak dikenal oleh anak kita nanti bahkan bahkan anak kita saat ini. Dengan tingkat penggunaan gawai yang terus meningkat, tentunya juga memacu para produsen game yang disediakan pada gawai untuk terus berinovasi, bayangkan saja dari sepak bola, balap karung, sampai panjat pinang semua tersedia dalam bentuk virtual pada gawai, ditambah dengan fenomena game online yang sekarang menjadi sangat populer dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
Dengan penyajian permainan tradisional dalam bentuk virtual, permainan itu sendiri perlahan ditinggalkan di dunia nyata. bagaimana tidak, mereka akan lebih memilih memainkannya pada gawai karena lebih mudah dan tidak membuang tenaga, jika seorang anak bosan dengan permainan tersebut, mereka akan mencari permainan lain yang baru dan belum pernah mereka jumpai, dengan adanya permainan pada gawai, permainan tradisional di dunia nyata perlahan akan terlupakan dan tidak menutup kemungkinan tidak akan dikenal generasi yang akan datang.
Lunturnya Jiwa Sosial Pada Anak
Anak yang tidak menggunakan gawai di rumah, pada umumnya lebih aktif di luar rumah. Mereka akan bermain dan mencari kawan untuk bermain bersama, ini merupakan sebuah cara anak untuk bersosialisasi dengan teman sepermainan dan tetangga sekitar, namun saat ini tak sedikit anak yang memegang gawai di dalam dan di luar rumah. Anak yang terbiasa bersosialisasi denga teman sepermainan diwaktu kecil akan membentuk sebuah jiwa sosial ketika dia beranjak dewasa, tetapi jika kita lihat fenomena saat ini, anak Sekolah Dasar pun sudah mulai mengenal media sosial, sebuah hal yang perlahan mulai menjauhkan mereka dari dunia yang seharusnya mereka jelajahi waktu kecil, menjauhkan mereka dari teman sepermainan yang seharusnya mereka kenal dengan akrab.
Pada anak yang telah mengenal media sosial tidak berdampak buruk secara keseluruhan, tapi lebih banyak sisi buruknya. Pada media sosial, mereka akan bercampur dengan orang-orang dewasa, mereka yang jauh dari tempat tinggalnya, juga mereka yang sama sekali tidak mereka ketahui siapa dan dari mana, ketika anak telah nyaman pada dunia maya mereka, kehidupan nyatanya pasti akan terbagi untuk dunia maya yang artinya akan melunturkan jiwa sosialnya
Adakah Solusi Penggunaan Gawai Pada Anak
Tidak ada permasalahan yang tidak punya solisi, termasuk dalam mengurangi dampak negatif penggunaan gawai pada anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para orang tua yang memfasilitasi anaknya dengan gawai, seperti membatasi penggunaan gawai agar tidak berlebihan, selalu mengontrol anak dalam menggunakan gawai, beri mereka pemahaman tentang gawai, diantaranya tentang kelebihan dan kekurangannya, juga ajak mereka untuk mengenal lingkungan sekitar, dunia nyata tempat mereka hidup dan bersosialisasi.