HALUT – Terpuruknya harga kopra yang ada melanda masyarakat Maluku Utara, khususnya Kabupaten Halmahera Utara, sudah dirasakan sejak beberapa bulan lalu. Akibatnya, semua elemen masyarakat merasakan dampak dari anjloknya harga kopra tersebut.
Kendati demikian, disaat anjloknya harga kopra, Pemerintah Daerah (Pemda) tak tinggal diam untuk mencarikan solusi untuk mengatasi anjloknya harga kopra. Buktinya, beberapa waktu lalu, Pemda dan dinas terkait bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halut, melakukan lobbying terhadap PT MNS yang berada di Manado, Sulawesi Utara, untuk mendirikan perusahaan minyak kelapa di Halmahera Utara.
Namun, untuk membicarakan solusi yang tepat agar harga kopra yang anjlok cepat teratasi, pihak DPRD Halut akan memanggil Bupati Halut, Frans Manery, yang direncanakan pada, Senin (19/11/2018).
“Ya, besok DPRD mengundang Bupati bersama Dinas terkait untuk duduk bersama mencari solusi. Agar ekonomi masyarakat, terlebih khusus bagi petani kopra bisa kembali normal, “beber Janlis Kitong, Ketua Komisi II, DPRD Halut, saat dihubungi, Minggu (18/11/2018).
Dijelaskan, anjloknya harga kopra belakangan ini sangat mencemaskan bagi petani kopra dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Sebab, kesejahteraan petani kopra sangat bergantung pada kestabilan harga kopra.
“Situasi ekonomi saat ini sangat darurat bagi masyarakat kita, khususnya petani kopra, “jelasnya.
Masih kata Janlis, Pemda dalam hal ini dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) harus lebih proaktif dalam perannya. Jika tidak, ekonomi petani akan sangat terpuruk. “Perindag harus lebih cermat membaca situasi ini, agar cepat membantu mencarikan solusi bagi petani kopra, khususnya, “tandasnya. (mc/dit)