DaerahMaluku Utara

Gelar Aksi, Front Mahasiswa FKIP Menggugat, Menuntut Cabut SK Rektor Dan Cabut Aturan SPI Di Unkhair

Gelar Aksi, Front Mahasiswa FKIP Menggugat, Menuntut Cabut SK Rektor Dan Cabut Aturan SPI Di Unkhair
Foto : mahasiswa saat melakukan aksi
Gelar Aksi, Front Mahasiswa FKIP Menggugat, Menuntut Cabut SK Rektor Dan Cabut Aturan SPI Di Unkhair
Foto : mahasiswa saat melakukan aksi

Lenterainspiratif.com | Ternate – Front Mahasiswa FKIP Menggugat, menggelar Aksi Kedua, dengan menuntut beberapa point penting yakni, Cabut SK Rektor No. 231 Tahun 2020, Cabut Kebijakan Kuliah Daring dan Cabut Kebijakan Iuran Pengembangan Institusi (IPI). Senin (21/09/2020).

Aksi yang di gelar mulai pada pukul 08.00 Wit hingga berakhir pada 11.00 Wit, itu di akhiri dengan hering terbuka bersama Pembantu Dekan Tiga (PD3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

Di ketahui, aksi yang gelar bertempat di halaman FKIP Unkhair Ternate, dengan Massa aksi seluruh mahasiswa FKIP yang terdiri dari, BEM FKIP dan 10 Program Studi (Prodi), dengan di peralatkan, 2 buah spanduk, 3 buah Corong, dan selembaran-selembaran propaganda.

Presiden BEM FKIP, Ardian Kader, saat di temui awak media usai aksi, menyampaikan dalam aksi yang di gelar, dengan berbagai tuntutan aksi tersebut, dapat di sambut baik oleh PD3 FKIP, dengan melakukan hering terbuka, bersama massa aksi.

“Ada beberapa Tuntutan yang kemudian di Respon baik oleh PD3 Misalkan Soal UKT(SPI) dalam Hal ini, korban SPI yang Sudah beberapa hari kemarin, kami Identifikasi di 10 Program Studi, dan itu sesuai hasil hering tadi kami Berikan Data Pada pihak yang bersangkutan,” ujar Presiden BEM FKIP.

Sebab menurut Ardian, sesuai dengan pengkajian mereka bahwa, Problem yang sangat Urgensi sekali adalah Kebijakan UKT(SPI) yang itu sangat Membebankan terhadap Mahasiswa Baru (MABA) dalam hal ini Jalur Mandiri atau Gelombang ke-3.

“Hasil temuan kami di lapangan ada beberapa Mahasiswa Baru yang pasrah dan pesimis, dan sudah tidak lagi mau melanjutkan Kuliah di Unkhair, sebab secara latar belakang Ekonomi orang tuanya tidak mampu membayar biaya kuliahnya,” terangnya.

Lanjut Presiden BEM ini, bahwa dengan permintaan terakhirnya adalah Universitas Khairun secepat mungkin menyelamatkan korban dari Kebijakan SPI, sebab kata Ardian, ini adalah masalah yang paling serius untuk menentukan masa depan generasi Universitas Khairun.

“Harapan besar saya dan kawan-kawan front, tetap mengawal masalah ini sampai betul-betul selesai, paska Hering tadi dan kami tetap Mengidentifikasi Korban SPI yang menjadi penambahan Data untuk di masukan ke Pihak Kampus dalam hal ini PD3 FKIP Unlhair Ternate,” harapnya. (Toks).

Exit mobile version