LenteraInspiratif.id – Penggunaan tangan dominan seseorang sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik. Namun, beberapa orangtua cenderung mengarahkan anak-anak mereka untuk menggunakan tangan kanan sebagai tangan dominan, bahkan melarang penggunaan tangan kiri. Tindakan ini ternyata dapat menghambat perkembangan otak anak.
Apa Itu Tangan Dominan?
Tangan dominan adalah tangan yang lebih kuat dan lebih terampil dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti makan, menulis, atau melempar bola. Sebaliknya, tangan non-dominan biasanya kurang kuat dan kurang terampil dalam tugas-tugas tersebut.
Kapan Anak Mulai Menunjukkan Preferensi Tangan?
Banyak bayi dan balita tidak menunjukkan preferensi tangan yang jelas hingga usia tiga tahun atau lebih. Selama periode ini, mereka mungkin bergantian menggunakan kedua tangan untuk berbagai aktivitas. Beberapa bayi bahkan membagi tugas antara tangan kanan dan kiri, misalnya menggunakan tangan kanan untuk melempar bola dan tangan kiri untuk makan dengan sendok.
Dampak Melarang Anak Menggunakan Tangan Kiri
Para ahli, termasuk psikolog klinis dan ahli saraf, memperingatkan bahwa memaksa anak yang secara alami kidal untuk menggunakan tangan kanan dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf. Kidal atau tidaknya seseorang adalah sifat alami, dan setiap anak unik serta dapat menjalani kehidupan yang bahagia dan memuaskan terlepas dari tangan mana yang mereka pilih sebagai dominan.
Menghormati Preferensi Alami Anak
Penting bagi orangtua untuk menghormati preferensi alami anak dalam penggunaan tangan. Memaksa anak untuk mengubah tangan dominannya tidak hanya dapat menghambat perkembangan otak tetapi juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kenyamanan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Membiarkan anak menggunakan tangan yang mereka pilih secara alami akan mendukung perkembangan motorik dan kognitif mereka secara optimal.
Dengan memahami dan menerima preferensi alami anak dalam penggunaan tangan, orangtua dapat mendukung perkembangan mereka secara holistik, memastikan bahwa mereka tumbuh dengan kepercayaan diri dan kemampuan yang seimbang.
