Daerah

Ditahun Politik, Masyarakat Harus Cerdas Dalam Bermedia

foto : saat berlangsungnya diskusi kecil.
foto : saat berlangsungnya diskusi kecil.

PONOGORO – Tahun 2019 merupakan tahun politik, dan dipastikan pada tahun tersebut, suhu politik semakin meningkat. Dinamika informasi yang hadir harus mendapat penyikapan yang tepat. Dan Masyarakat harus semakin cerdas dalam bermedia.

Karena ditahun politik membawa berbagai persoalan di tengah masyarakat. Salah satunya adalah informasi yang sangat beragam. Tidak jarang, berita yang beredar merupakan berita palsu atau hoax. Celakanya, berita palsu atau berita bohong dapat memunculkan persoalan yang berpotensi menimbulkan perpecahan warga.

“Karena itu, masyarakat harus diajak untuk cerdas bermedia massa. Yakni memahami informasi dari media dengan bijak agar terhindar dari berita-berita palsu atau bohong. Dengan memahami informasi dan melakukan cek ricek atas berita yang disajikan media-media massa yang ada masyarakat bisa melakukan pemecahan masalah, terutama di tingkat lokal, “ujar Ketua PWI Ponorogo Ade Hadi Sanyoto, saat diskusi kecil antara para wartawan PWI Ponorogo dan para mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) beserta pengajarnya di sekretariat PWI Ponorogo, Jumat (28/12/2018).

Sementara itu, menurut Ayub Dwi Anggoro, Kaprodi Ilmu Komunikasi UMPO, meningkatnya dinamika informasi ini sudah disadari oleh UMPO sejak beberapa waktu lalu. Untuk itu, lanjutnya, Prodi Ikom UMPO mulai getol mengkampanyekan gerakan cerdas bermedia.

Para mahasiswanya diterjunkan ke sekolah-sekolah untuk memperkuat literasi media di kalangan remaja dan pemuda di Ponorogo yang merupakan pemilih pemula. Masyarakat, dalam hal ini di Ponorogo, akan menjadi lebih kuat menghadapi berbagai hantaman isu seperti isu perpecahan dan adu domba.

“Dengan literasi media yang kuat, tentunya Ponorogo akan lebih maju. Masyarakat bisa membedakan mana berita yang benar dan mana fake news (berita bohong/hoax), “tutupnya. (ned)

Exit mobile version