
JOMBANG – Dunia pendidikan yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kini tercoreng lagi. Pasalnya, seorang oknum kepala sekolah SDN 2 Tunggorono, diduga telah melakukan penganiayaan terhadap muridnya. Tak tanggung-tanggung, ada 10 siswa yang telah mengalami penganiayaan tersebut.
Akibatnya, ada salah satu seorang wali murid, yakni Yongki Harisandi (38), yang tak terima anaknya telah diduga dianiaya oleh oknum kepala sekolah, akhirnya melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian setempat, Senin (16/9/2019).
Menurut keterangan Yongki, ia mengetahui anaknya mengalami penganiayaan saat istrinya datang ke sekolah pagi tadi. Saat itu sejumlah wali murid mengatakan bahwa anak-anaknya telah dipukul oleh oknum Kepala Sekolah saat praktik Salat, termasuk anaknya.
“Di situ (sekolah, red) ada 10 orang, ibu-ibu sudah ada yang mengaku juga. Makanya saya ke sini mau laporan ke PPA (unit Perlindungan Perempuan dan Anak, red) dulu, “terang Yongki saat diwawancarai sejumlah awak media di Mapolsek Jombang.
Dijelaskan, ada 10 anak yang dipukul di bagian kepala oleh oknum Kepala Sekolah saat sedang praktik Salat. Namun, terkait perbuatan yang kurang terpuji yang dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah itu, Yongki mengaku belum tahu alasan pasti.
“Dipukulnya itu katanya satu kali, tapi di bagian kepala. Saya kurang tau alasannya apa, itu yang mukul bukan guru tapi kepala sekolah. Sehingga anak saya trauma tidak mau sekolah, “jelasnya.
Sebelum melapor ke Polsek Jombang, Yongki mengaku telah menemui oknum Kepala Sekolah untuk meminta keterangan terkait penganiayaan yang dialami anaknya. Namun, pihak oknum Kepala Sekolah membantah tindakan penganiayaan itu.
Sementara itu, Kapolsek Jombang AKP Wilono, saat dikonfirmasi via seluler, membenarkan adanya seorang wali murid yang melaporkan tindakan penganiayaan oleh oknum Kepala Sekolah. Kendati demikian, pihak Polsek Jombang akhirnya mengarahkan wali murid tersebut untuk melapor ke Polres Jombang di Unit PPA.
“Tadi memang sudah melapor ke Polsek tapi kita belum memberikan laporan Polisi. Untuk pelaporan yang anak sekolah tadi, langsung kita arahkan ke Unit PPA Polres Jombang, agar cepat ditangani, “pungkasnya. (dit)





