DaerahMaluku Utara

CV. Elgapi Hingga Kini Belum Bayar Upah Material

CV. Elgapi Hingga Kini Belum Bayar Upah Material
Papan proyek
CV. Elgapi Hingga Kini Belum Bayar Upah Material
Papan proyek

Lenterainspiratif.id | Halsel – Proyek jalan sentral Produksi antara Desa Ngokomalako dan Desa Akesipang, sepanjang 2 km, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Propinsi Maluku Utara, yang di kontrak oleh CV. Elgapi. Kini tak kunjung terbayar habis, atas upah kerja material ratusan juta dari masyarakat dua desa yakni Desa Ngokomalako dan Desa Akesipang.

Pasalnya, proyek yang di jalankan melalui sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 dengan waktu kerja selama kurung waktu 90 hari, dalam waktu kerja di mulai pada tanggal 10 September 2020 ini belum membayar upah Kerja material milik masyarakat. Akibat di ketahui atas nama kontraktor CV. Elgapi biasa di sapa Abang, tak nampak di depan masyarakat alias hilang kontak (melarikan diri).

Haris Naim salah satu keterwakilan masyarakat desa Ngokomalako, saat di konfirmasi awak media, Selasa (18/05/2021), mengatakan bahwa sudah banyak termakan janji oleh kontraktor atas pembayaran upah material yang di miliki masyarakat dua desa.

Dirinya juga sesal kan atas kelakuan dan perbuatan kontraktor, menurutnya, sudah termakan janji, tetapi juga kontraktor tersebut tidak nampak kan dirinya alias hilang jejak maupun hilang kontak sampai saat ini.

“Memang kontraktor jalan produksi desa Ngokomalako dan Akesipang sampai saat ini sudah tidak kami lihat jejaknya dan nampak nya lagi sampai saat ini, dan menurut kami memang ini sudah di sengaja oleh kontraktor untuk tidak mau membayar upah kami semua, sementara upah material kami itu semuanya berkisar 360 juta, itu pun baru upah material dari kami masyarakat desa Ngokomalako,” ucapnya.

Haris pun menjelaskan bahwa kalau di kalkulasi semuanya sesuai dengan nota material dari dua desa berkisar 700 juta lebih, kata Haris, sampai saat ini pihak kontraktor baru membayarnya setegah-setegah dari harga material yang di kerjakan.

“Yang setengah-setengah itu baru dari kami khusus masyarakat Desa Ngokomalako, sementara di masyarakat Desa Akesipang belum di bayar sama sekali. Padahal proyek jalan itu sudah lama selesai di buat, dan upah kami sampai saat ini baru di bayar setengah dari kerja kami,” terangnya.

“Dari setengah harga material yang kami ambil itu juga, kami paksakan istri kontraktor untuk membayar nya, di waktu kemarin pas mau besoknya lebaran idul Fitri, dan pihak kontraktor sampai saat ini tidak ada jejak apapun, dan sampai kapanpun kami dari masyarakat dua desa tetap tuntut hak kami, Dalam hal upah material yang belum di bayar maupun belum di lunasi, karena juga dari kemarin itu kami dengar bahwa uang proyek itu sudah di cairkan semuanya, makanya kami minta pihak kontraktor jangan bersembunyi ataupun melarikan diri begitu saja,” tegasnya.

Dirinya juga meminta agar pihak yang berwenang dalam hal ini PUPR Kabupaten Halmahera Selatan maupun PUPR Provinsi Maluku Utara agar sikap tegas atas perbuatan yang di lakukan oleh pihak Kontraktor jalan sentral produksi Desa Ngokomalako-Akesipang dan juga sikapi tegas atas CV. Elgapi.

“Kami minta pihak PUPR Kabupaten dan PUPR Provinsi Maluku Utara agar segera panggil pihak kontraktor dan juga CV. Elgapi agar untuk di sikapi tegas atas perbuatan yang di lakukan terhadap kami, karena menurut kami sudah keterlaluan, hal yang di praktekkan oleh pihak Kontraktor,” pintanya.

Sementara Asmi Selang, Istri dari kontraktor, saat di temui awak media, dirinya mengatakan sampai saat ini pihak kontraktor (suaminya) sudah hilang kontak dan tidak tahu dirinya di mana.

“Saya juga tidak tahu Abang (suami) nya di mana, karena nomor kontaknya pun sudah tidak aktif sejak lama, dan hari ini pun belum sampai di rumah. Sementara kabar terakhir dari Abang itu berada di kota Ternate untuk lakukan pencairan, tapi sampai saat ini belum sampai di rumahnya di sini di (Kayoa guruapin),” jelasnya.

Saat di pastikan dan di tanyakan apakah pihak kontraktor betul-betul tidak ada, istri dari suami kontraktor sendiri nekat bersumpah dan meyakinkan kepada awak media bahwa memang betul-betul Abang tidak ada di rumah.

“Sumpah demi Allah, memang Abang tidak ada di rumah dan memang belum sampai di Kayoa sini. Masalahnya juga Abang sudah tidak aktif nomor kontaknya sampai saat ini,” tandasnya. (Toks).

Exit mobile version