Lenterainspiratidf.com | Surabaya – Minuman Bobi, kopi kemasan, dan minuman penuh rasa lainnya memang banyak digemari oleh masyarakat saat ini, namun tak banyak orang yang menyadari bahwa minuman-minuman yang banyak dijual dibergai tempat mulai dari stan di pinggir jalan, cafe, dan di mall-mall ini juga mengandung banyak pengawet serta pemanis buatan yang tidak baik bagi tubuh.
Dimedia sosial baru-baru ini ramai memperbincangkan dampak dari minuman cepat kekinian itu. Salah satu warga net membagikan kisahnya yang mengalami kelumpuhan sementara karena terlalu sering mengkonsumsi Boba, rupa-rupanya minuman tersebut dapat menyebabkan kadar gula tinggi bahkan gagal ginjal.
Menurut Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Dr Ir Annis Catur Adi MSi mengkonsumsi boba atau minuman kemasan secara berlebih berdampak buruk untuk tubuh. Seperti gangguan pencernaan, obesitas hingga gangguan saluran pernapasan.
“Minuman boba itu kan dibuat dari tepung tapioka. Ada tingkat kekenyalannya, kalau semakin soft itu lebih mudah ditelan dan dicerna. Kalau semakin kenyal maka akan semakin sulit untuk dicerna. Sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan,” kata Annis.
Annis memaparkan bahwa dalam satu gelas Boba mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga kadar gula juga bertambah tinggi yang dapat menyebabkan obesitas di usia muda.
Dalam minum tersebut juga mengandung gula, kafein, L-carnitine yang tidak dapat diserap oleh ginjal, sehingga dapat membuat gagal ginjal hingga gagal jantung bagi orang yang sering mengkonsumsinya.
“Kafein untuk anak-anak kan juga tidak baik, karena nanti bisa iritasi lambungnya, bisa mengganggu pola tidur, dan konsentrasi. Lalu minuman energi atau mengandung soda itu juga tidak baik. Karena kandungan dalam minuman tersebut dapat meningkatkan risiko stroke hingga serangan jantung,” jelasnya.
Keluhan dan efek samping bagi orang yang sering mengkonsumsinya tidak langsung dirasakan, biasanya keluhan dan efek samping akan muncul dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun kedepan.
“Tergantung dari intensitasnya. Kalau minuman itu dikonsumsi setiap hari maka risikonya akan lebih cepat,” kata dia.
Untuk meminimalisir resiko gagal ginjal hingga gagal jantung kita harus memperhatikan takaran gula yang kita konsumsi setiap hari. Batah konsumen gula yang normal dalam satu hari yakni 4 sendok makan atau 5 gram.
“Orang tua juga harus membiasakan anak untuk rutin minum air putih setiap hari sekitar 5-6 gelas, atau membuatkan jus sendiri. Intinya membiasakan minum tidak harus menunggu haus. Lalu kalau ingin minum boba atau kemasan ya jangan setiap hari,” pungkasnya. (tim)