Gaya Hidup

Atasi Baper dan Badmood Sama Pertanyaan Keluarga Saat Hari Raya

Atasi Baper dan Badmood Sama Pertanyaan Keluarga Saat Hari Raya
Ilustrasi
Atasi Baper dan Badmood Sama Pertanyaan Keluarga Saat Hari Raya
Ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Jakarta – Tak terasa ya hari raya Idul Fitri kurang beberapa hari lagi. Saat Lebaran tentu saja kita akan berkumpul dengan sanak saudara untuk saling silaturahmi, namun dalam kondisi pandemi seperti ini acara silaturahmi keluarga mungkin akan dialihkan secara online.

Meski berkumpul secara online tetapi biasanya, saat berbincang bersama keluarga di hari raya sering muncul pertanyaan-pertanyaan dari sanak saudara yang terkadang rasanya enggan untuk dijawab karena dianggap terlalu masuk ke ranah privasi, atau biasa disebut kepo. Hal itu tentu saja dapat merusak suasana hati kita di hari raya yang seharusnya menyenangkan.

Nah apakah kalian salah satu orang yang sering dihujani pertanyaan yang dianggap terlalu masuk ke arah privasi, seperti, kamu masih jomblo ? Kapan nikah ? Kapan punya anak udah lama nikah ? Kapan selesai skripsi ? Dan lain sebagainya.

Nih Lenterainspiratif.id kasih tipsnya untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang bikin kalian badmood saat hari raya.

Menurut seorang Psikolog Klinis, Dessy Ilsanty dalam program e-Life, kalian hanya perlu memberikan jawaban seperlunya saja, dan jangan memberikan jawaban yang menunjukkan bahwa kalian membela diri terlalu keras.

Sebagai contoh, saat di tanya kapan nikah ? Kalian hanya perlu menjawab, do’akan segera mendapat jodoh yang Soleh/Solehah ya biar cepat nyusul.

“Jadi, kalo menurut saya jangan dibawa defense. Nah, yang bikin nggak enak, yang bikin baper, yang bikin sakit hati tuh karena kita berusaha defense, berusaha kayaknya membela diri banget. Kalo emang nggak ingin diketahui, ya simpel jawabannya dibatasi saja,” kata seorang Psikolog Klinis, Dessy Ilsanty dalam program e-Life.

Kemudian Dessy juga memberikan saran lain. Selain membatasi jawaban, kita juga bisa untuk memberikan pertanyaan terlebih dahulu kepada sanak saudara agar kita dapat mengendalikan percakapan yang dibangun. “Kuasailah teknik komunikasi yang mana kita bisa mengendalikan komunikasi tersebut,” ujarnya.

Namun anda juga perlu berhati-hati dan jangan sampai membangun percakapan yang mungkin akan menyakiti perasaan orang lain. Anda bisa memulainya dengan membangun percayakan ringan, agar terhindar dari ketidaknyamanan di hari raya. ( tim )

Exit mobile version