LenteraInspiratif.id | Mojokerto – E alias Bendol (29) nekat membegal ibu-ibu untuk biaya berobat anaknya. Sopir truk asal Desa Beloh, Trowulan, Mojokerto sempat kaget lantaran korban tindak kriminal tetangganya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani mengatakan, waktu itu Bendol yang mengendarai Yamaha Xeon nopol S 6802 ZM memotong jalan HM (52) di jalan sepi antara Dusun Semanding dengan Dusun Beloh.
Setelah HM berhenti, Bendol langsung mencabut kunci motor dan membuangnya ke sawah. Dirinya kemudian menodong korban dengan gunting.
Melihat korban takut, Bendol kemudian memotong tali tas milik korban. Saat itu Bendol baru menyadari jika HM ternyata tetangganya di Dusun/Desa Beloh. Kemudian, Bapak tiga anak ini bergegas pulang setelah merampas tas korban.
“Awalnya pelaku tak menyangka korban merupakan tetangganya sendiri,” papar Gondam kepada wartawan di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Rabu (14/12/2022).
Tim Jatanras dari Unit Tipidum Satreskrim Polres Mojokerto pun dikerahkan untuk meringkus pelaku. Bapak tiga anak tersebut dibekuk ketika melintas di Jalan RA Basuni, Desa/Kecamatan Sooko pada Senin (5/12/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.
“Setelah kami lakukan penyelidikan, ternyata ponsel korban masih di tangan pelaku, sehingga dia bisa kami amankan,” jelasnya.
Kini ia harus mendekam di Rutan Polres Mojokerto. Menurut Gondam, Bendol dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan. “Ancaman pidananya maksimal 9 tahun penjara,” tegasnya.
Bendol mengaku memakai masker saat membegal tetangga dekatnya agar tak bisa dikenali. Namun, ketika itu ia khawatir korban bisa mengenalinya. Sehingga ia berpura-pura menolong korban setelah lebih dulu berganti baju untuk membuat alibi.
“Korban tidak tahu kalau saya yang merampas tasnya,” ungkapnya.
Pria yang sehari-hari menjadi sopir truk ini berdalih nekat membegal lantaran butuh biaya untuk berobat anaknya. Ketika itu, anaknya sakit kejang hingga harus diopname di sebuah rumah sakit di Kecamatan Sooko, Mojokerto. Sedangkan ponsel pintar milik korban ia pakai sendiri sampai ia diringkus polisi.
“Uang korban Rp 48 ribu untuk wira-wiri ke rumah sakit tempat anak saya dirawat. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh, biayanya pakai KIS (Kartu Indonesia Sehat),” pungkasnya. (Diy)