
HALUT – Tertutupnya akses jalan raya menuju Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), membuat masyarakat lumpuh dalam melakukan aktivitas. Buktinya, sejumlah pegawai negeri sipil (PNS), nampak tak bisa pergi ke kantor. Bukan hanya itu, para pekerja lainnya pun tersendat dalam kerjanya.
Aksi pemblokiran jalan raya oleh petani kopra, Desa Mamuya, Kecamatan Galela Induk, sangat berdampak sekali bagi pengguna jalan dalam beraktivitas.
“Ini sangat berdampak sekali, buktinya saya tidak bisa lewat saat akan pergi ke kantor dan teman-teman yang lainnya, “ungkap salah satu pegawai negeri sipil di lingkup Pemerintahan Kabupaten Halut, yang namanya tidak boleh disebutkan, Senin (19/11/2018).
Menurutnya, aksi pemblokiran jalan utama ini banyak sekali masyarakat yang dirugikan. Karena bagi masyarakat yang akan bekerja dan lainnya akan terganggu.
“Bukan hanya kami saja terganggu, masyarakat seperti sopir angkut dan lainnya juga terganggu. Karena lumpuh beraktivitas, “tutupnya.
Diketahui, masyarakat Halmahera Utara, khususnya Desa Mamuya, Kecamatan Galela Induk, terpaksa blokir jalan karena bentuk kekecewaan terhadap pemerintah. Karena anjloknya harga kopra sudah lama terjadi, namun pemerintah lambat dalam menangani persoalan itu. Dan aksi blokir jalan yang dilakukannya itu, agar Bupati Halut mendengar jeritan masyarakat. (smi/dit)





