Ternate Lentera Inspiratif.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tumbuh 7,67 persen, hal tersebut.
Achmad Sobari selaku Kepala Bidang Neraca Wilayah kepada Lentera Inspiratif.com senin (16/04/2018) menyampaikan di ruang kerjanya, bahwa ekonomi Maluku Utara tahun 2017 tumbuh 7,67 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2016 sebesar 5,77 persen dan beberapa seri lima tahun terakhir.
“Senada dengan itu 7,67 tertinggi se-Indonesia, kedua Sulawesi Selatan dan Sulteng, karena itu secara pribadi (red, Achmad Sobari) memang ekonomi Maluku Utara harus tumbuh di atas 6 persen, sebab Maluku Utara memiliki potensi yang cukup besar sumber daya alamnya (SDA), sehingga kalau tumbuh di atas 6 persen memang masih memungkinkan. Apalagi dengan pertambangan yang mulai bangkit, kemudian kita punya pariwisata yang belum tergali dan potensi-potensi lain seperti ikan, perkebunan yang masih cukup banyak” Ucapnya Achmad Sobari
Lanjut dia, yang menjadi indikator pendorong ekonomi Maluku Utara untuk tumbuh itu ada tiga faktor, pertama pertambangan, kedua industri (berbasis sektor pertambangan), misalnya veronikel dan ketiga akomodasi makan minum seperti yang kita lihat di Kota Ternate banyak tempat makan. Jadi ketiga inilah yang mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku Utara di 2017 ini tumbuh tinggi.
“Selain itu, dari sektor lainnya juga tumbuh positif semua, namun dari semua itu tiga sektor ini yang terbesar secara produksinya, kalau dari sisi ekpedisenternya yang memberikan andil terbesar itu ada pada ekspor, seperti yang saya sebut di atas yakni hasil-hasil industri dan pertambangan misalnya veronikel yang di kirim ke Cina, karena hampir sebagian besar ekspor kita di kirim ke Cina sekitar 90 sekian persen,” kata Achmad Sobari
Tambahnya, kalau kaitannya dengan ekonomi Cina selaku mitra dangang, karena sementara ekonomi Cina di 2017 tumbuh positif, mungkin kisaran 5 sampai 6 persen. Sehingga nyambung kita punya komoditi Cina yang ekonominya bagus dan di tambah harga komoditi nikel cukup bagus juga, itulah yang mendorong ekonomi Maluku Utara tinggi di 2017. Selain itu inflasi juga terjaga cukup bagus dalam dua tahun terakhir, ini dilihat peran pemerintah daerah bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang aktif itu Kota Ternate, hal ini juga diakui oleh bank indonesia (BI).
Di sentil soal kunjungan DPRD Provinsi Maluku Utara, dirinya mengatakan bahwa terkait dengan kunjungan DPRD Provinsi Maluku Utara ke badan pusat statistik (BPS) Maluku Utara beberapa hari lalu itu mengenai dengan hasil pertumbuhan ekonomi Maluku Utara dalam menggali informasinya.
“Kami dari badan pusat statistik melakukan share data serta kami juga paparkan tentang pertumbuhan ekonomi menyangkut inflasi, ekspor impor yang diminta oleh DPRD,’ tutup Kepala Bidang Neraca Wilayah BPS”.tutupnya (alif)