Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Mantan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus mengeluh batuh dan sesak nafas sebelum meninggal dunia, sehingga menjadi suspect COVID-19.
Keponakan Kyai Ud sapaan akrab Mas’ud Yunus membenarkan hal tersebut
“Karena beliau ada suspect COVID-19, maka pemakamannya secara protokol COVID-19,” kata Keponakan Mas’ud Yunus, Istibsyaroh kepada wartawan di rumah duka, Kedungmulang Gang II, RT 16 RW 4, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Kamis (27/8/2020).
Istibsyaroh menjelaskan bahwa sang paman mengeluh batuk dan sesak nafas apda hari Rabu (26/8) malam, Kyai Ud pun kemudian dirawat di Klinik Lapas Porong.
“Kemarin batuk, tadi malam sesak, tadi siang jam 12.30 WIB sudah tidak ada. Meninggalnya di klinik Lapas Porong, belum sampai dibawa ke rumah sakit,” terang Istibsyaroh.
Shobiroh (66) adik Walikota Mojokerto periode 2013-2018 itu juga menuturkan hal yang sama. Kakak kandungnya itu menderita sesak nafas dan batuk sehari sebelum meninggal, dan kemudian dirawat di klinik Lapas Porong dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB dan dinyatakan positif COVID-19.
“Selama ini tidak punya riwayat sesak nafas. Karena sesak itu beliau dibawa ke klinik lapas. Meninggal belum sampai dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Mas’ud meninggalkan 4 anak dan seorang istri, Siti Amsiah. Jenazahnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di makam Islam Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, sore ini.
Rumah duka Kyai Ud kini sudah dipenuhi oleh pelayat, pihak keluarga pun menyiapkan berbagai keperluan untuk pemakaman Kyai Ud.
“Pemulasaraan sudah selesai jenazah dalam perjalanan ke rumah duka. Pemulasaraan di klinik Lapas Porong,” tandas Shobiroh. (lai)
