Pendidikan

SMPN 12 Kota Ternate Kekurangan Guru, Bukti Lambatnya Kinerja Dinas Pendidikan

foto : yusri a boko, pengamat pendidikan maluku utara.
foto : yusri a boko, pengamat pendidikan maluku utara.

Ternate, Lenterainspiratif.com – Untuk menciptakan generasi yang mempunyai sumber daya manusia yang mumpuni, maka pendidikan yang akan menjadi jawabannya. Akan tetapi, mutu dan kualitas guru juga menjadi salah satu poin yang penting dalam hal tersebut. Namun, hal berbeda nampak di dunia pendidikan yang ada di Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate.

Pasalnya, beberapa bulan lalu di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 12 Kota Ternate, terjadi minimnya guru pengajar. Buktinya, sekolah tersebut masih mengalami kekurangan guru mata pelajaran seperti, Bahasa Indonesia, Fisika, Tikom, dan Seni Budaya. Ironisnya, khusus untuk mata pelajaran Tikom dan Seni Budaya, nilai para siswa ditentukan sendiri oleh pihak sekolah bukan melalui guru pengajar mata pelajaran itu.

Sementara itu, saat dikonfirmasi tim Lenterainspiratif.com, Yusri A Boko, Dosen STIKIP Kie Raha Kota Ternate, memadang fenomena pendidikan yang ada di Kota Ternate mengatakan, hal ini tentunya, menjadi perhatian segenap stakeholder pendidikan terutama Dinas Pendidikan Kota Ternate. Dinas Pendidikan harus berinisiatif dalam melakukan supervisi. Karena dengan supervisi segala persoalan sekolah diketahui oleh dinas. Sebab, hal ini penting karena khusus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Fisika merupakan mata pelajaran ujian nasional (UN).

“Sebagai pihak yang lebih berwenang, Dinas Pendidikan sudah harusnya mendestribusikan guru di sekolah yang ada di Kecamatan terluar seperti, Moti, Hiri dan Batang Dua. Dan kekurangan guru di SMPN 12 Kota Ternate, bukti lambatnya kinerja Dinas Pendidikan Kota Ternate dalam menangani persoalan yang ada “bebernya, Kamis (06/09/2018).

Yusri menambahkan, bukan menjadikan sertifikasi sebagai alasan untuk kekurangan guru. Karena sampai saat ini, guru di SMP Negeri 12 Kota Ternate formasinya tidak beruba alias belum ada penambahan guru.

“Apa memang kekurangan guru tidak begitu penting untuk diatasi?. Dan apakah sekolah yang ada di Kecamatan terluar Kota Ternate tidak seharusnya diperhatikan layaknya sekolah lainnnya, “tandasnya. (andre)

Exit mobile version