DaerahSumatera Utara

Revitalisasi Bahasa Daerah Labuhanbatu, BBPSU Rapat Koordinasi dengan Maestro

Revitalisasi Bahasa Daerah, Sumatera Utara
Rapar koordinasi BBPSU dengan Maestro membahas Revitalisasi Bahasa Daerah
Revitalisasi Bahasa Daerah, Sumatera Utara
Rapar koordinasi BBPSU dengan Maestro membahas Revitalisasi Bahasa Daerah

Lenterainspiratif.id | Labuhanbatu – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU) melaksanakan Rapat Koordinasi dengan Maestro dalam rangka revitalisasi bahasa daerah Melayu Panai di Kabupaten Labuhanbatu. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, Rabu—Jumat, 13—15 Juli 2022, di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu.

Rapat ini bertujuan untuk membahas dan menghasilkan Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Melayu Panai Tingkat SD dan SMP. Tujuh belas orang yang merupakan pakar bahasa, budayawan, guru penggerak, dan pengawas berperan aktif dalam kegiatan ini.

Didampingi Kabid SMP, Sutan Hamonangan, S.Pd., dan Kabid GTK, Sity Rahma harahap, Kepala Dinas Pendididikan Labuhanbatu, Asrol Aziz Lubis, S.E., M.A.P. mengatakan bahwa ia sangat bangga karena Labuhanbatu terpilih sebagai salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat melalui BBPSU dalam pelestarian bahasa dan sastra daerah.

Sebagai narasumber akademisi, Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., memberikan penguatan konsep revitalisasi dalam penyusunan model pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa bahasa dapat mengalami kepunahan meskipun penuturnya masih hidup.
“Revitalisasi bahasa Melayu Panai perlu dilakukan agar keseimbangan sosial masyarakat Labuhanbatu tetap terjaga,” ucapnya.

Sementara itu, tokoh adat Labuhanbatu, Tengku Muzwar, mengatakan bahwa kehilangan sebuah bahasa berarti kehilangan kekayaan. Dengan adanya revitalisasi, ia berharap kosakata-kosakata bahasa Melayu Panai akan tumbuh.
“Dan berkembang lagi (bahasa daerah) di dalam kehidupan masyarakat Labuhanbatu,” papar Tengku Muzwar.

Didampingi Ketua Tim Pelaksana, Dr. Rosliani, M.Hum, Kepala BBPSU, Hidayat Widiyanto, M.Pd., berpesan kepada para maestro yang menyusun model pembelajaran untuk menerapkan konsep Merdeka Belajar, yakni memberikan kemudahan metode belajar kepada peserta didik agar mereka dapat melindungi dan mengembangkan bahasa daerah Melayu Panai secara bahagia tanpa merasa tertekan atau terpaksa.

Setelah menyusun model pembelajaran, seluruh peserta rapat berkomitmen menyukseskan program revitalisasi bahasa Melayu Panai di Kabupaten Labuhanbatu, baik untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. (PR)

Exit mobile version