Lenterainspiratif.id | Ponorogo – Tergerus Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo pada Jumat (24/12) sore, Plengsengan Ambrol jalan poros kecamatan, tepatnya di Desa Muneng, Kecamatan Balong dengan Desa Bringin, Kecamatan Kauman nyaris putus.
Warga setempat, Rumini (52) mengatakan, saat itu ia mendengar suara reruntuhan. Ia mengira ada orang yang jatuh ke sungai.
“Ternyata saat saya lihat ke depan rumah ternyata, Plengsengan Ambrol itu jatuh terus tanahnya ambles,” tutur Rumini kepada wartawan, Minggu (26/12/2021).
Lalu pada Sabtu (25/12) kemarin justru hampir separuh jalan ambles. Diketahui plengsengan tersebut dibangun pada tahun 2015 lalu. Namun sejak satu bulan terakhir plengsengan ambles karena sering terjadi hujan.
“Yang ambles ini panjangnya sekitar 36 meter dengan kedalaman 5 meter, sungainya kedalaman 8 meter,” terang Rumini.
“Sebelumnya banjir mepet plengsengan, meres bibir sungai ,” papar Rumini.
Sementara, Kades Muneng Santoso menambahkan, jalan yang ambles sementara dibendung dengan sak berisi tanah dan pasir. Pihaknya menyebut, aliran sungai ini masuk kedalam kewenangan DAS Solo.
“Sepanjang jalan yang ambles diberi sak diisi grosok, supaya pas banjir datang tidak ke rumah warga,” terang Santoso.
Di Desa Muneng sendiri ada dua tanggul yang jebol selama musim hujan ini. Santoso pun berharap Pemdes diberi ijin untuk membuat bronjong disekitar tanah yang ambles.
“Kalau jalan ini ditutup warga bisa memutar jalan lain sekitar satu kilometer,” pungkas Santoso. ( jun )