4. Kepakan Panik dan Tubuh Tegang
Saat burung merasa terancam, tubuhnya jadi kaku, mata membelalak, dan sayapnya mengepak dengan cepat. Ini bisa terjadi karena suara keras, gerakan tiba-tiba, atau kehadiran predator.
Kepakan ini bukan untuk terbang — tapi lebih ke reaksi “shock.” Dalam dunia burung, ini dikenal sebagai respons melarikan diri. Bahkan burung yang biasa jinak pun bisa mendadak panik kalau ada rangsangan tak terduga.
Kadang mereka juga menunduk, membusungkan bulu, atau berusaha sembunyi. Semua itu bagian dari bahasa tubuh untuk menyampaikan: “Saya nggak nyaman, tolong jangan dekati.”
5. Tarian Sayap Saat Musim Kawin
Ada masa di mana burung jantan jadi ekstra aktif, lebih vokal, dan sering menunjukkan gerakan tubuh yang “unik.” Salah satunya adalah kepakan sayap berirama. Beberapa burung bahkan menampilkan “tarian,” membusungkan dada, membuka ekor seperti kipas, atau mengibas-ngibaskan sayap ke arah betina.
Ini bukan gerakan asal-asalan. Dalam dunia burung, ini disebut sebagai “courtship display” — ritual untuk menarik pasangan. Setiap spesies punya gerakan khasnya sendiri, yang biasanya diwariskan dan juga dipelajari lewat observasi sejak kecil.