Lenterainspiratif.id | Tips – Di tengah tantangan global terkait ketahanan pangan dan perubahan iklim, konsep berkebun dengan sistem pertanian terpadu atau integrated farming semakin mendapat perhatian.
Sistem ini mengintegrasikan berbagai aspek pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu kesatuan yang saling mendukung, menciptakan ekosistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Apa Itu Integrated Farming?
Integrated farming adalah praktik pertanian yang menggabungkan pengelolaan tanaman, ternak, dan ikan dalam satu sistem yang utuh. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya alam dan mengurangi limbah dengan cara mendaur ulang biomassa.
Limbah pertanian dapat digunakan sebagai pakan ternak, sementara kotoran ternak diolah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk tanaman.
Manfaat Integrated Farming
1. Efisiensi Sumber Daya:
Dengan mengintegrasikan berbagai komponen pertanian, sistem ini mampu memanfaatkan setiap elemen secara optimal. Misalnya, air yang digunakan untuk budidaya ikan dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman.
Pengurangan Limbah: Limbah dari satu komponen dapat digunakan sebagai input untuk komponen lain, mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem.
2. Keberlanjutan Ekonomi:
Sistem ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis. Petani dapat menghasilkan berbagai produk dari satu lahan, meningkatkan pendapatan dan ketahanan ekonomi mereka.
3. Ketahanan Pangan:
Dengan diversifikasi produk pertanian, integrated farming membantu meningkatkan ketahanan pangan lokal. Masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis tanaman atau produk.
Implementasi di Indonesia
Di Indonesia, konsep ini mulai diterapkan di berbagai daerah. Misalnya, di Bandung, program “Buruan SAE” mengintegrasikan kegiatan pertanian dengan peternakan, perikanan, dan pengelolaan sampah menjadi pupuk organik.
Program ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga mendukung kemandirian pangan kota.
Integrated farming ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk tantangan ketahanan pangan dan lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan mengurangi limbah.
Sistem ini dapat membantu menciptakan ekosistem pertanian yang lebih sehat dan produktif. Diharapkan, semakin banyak daerah di Indonesia yang mengadopsi konsep ini untuk masa depan yang lebih baik. (Met)