DaerahPolitik

Menanggapi Isu yang Menyudutkan Bupati Kepulauan Sula. PPU-Malut Angkat Bicara.

Ternate, Lentera Inspiratif.com
Pemuda peduli Umat Maluku Utara (PPU-Malut) membekap soal Isu  menyalahkan  gunkan tempat atau memojokan Bupati Kepulauan Sula Soal Penghormatan terhadap Jenazah Ayahandanya, di Depan Istana Daerah, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Ketua PPU-Malut Amirudin SA Ahmad angkat bicara soal isu tersebut mengatkan, sikap bupati itu wajar-wajar saja dan tidak menyalahi aturan perundang-undangan sama sekali Sebab Bapak Bupati hanya melaksanakan tugas terakhirnya sebagai anak yang menjunjung tinggi Perjuangan orang tua wajib hukumnya memberikan keistimewaan terakhir sebagai bentuk kepatuhan Anak pada orang tuanya, di saat melakukan konferensi pers di Resto 77 Jati Lend Mall ternate.
“Jadi Kami dari Pemuda Peduli Umat Maluku Utara (PPU-Malut) Hanya ingin Menegaskan Bahwa Stop Melakukan dan menebar unjaran kebencian terhadap Bupati kepulauan Sula karena apapun bentuknya dan siapapun dia, dia adalah pemimpin yang wajib tuk dihargai dan di hormati bukan untuk di fitnah, yang seharusnya beliau di berikan apresiasi karena telah memberikan contoh yang baik sebagai pemimpin dimana menempatkan orang tua diatas segalanya”kata Amirudin
Dia juaga menegaskan “Kalau Soal Adat Istiadat dan budaya kepulauan Sula beliau tidak melanggar sama sekali jadi jangan dengan alasan yang tidak masuk diakal kemudian memojokan Beliau dan Keluarganya seharusnya kita memberi ucapan berbela sungkawa pada beliau bukannya orang berduka malah di hujat dan diancam.tegasnya
“Ketika Mau di bangunnya Istana Daerah yang saat ini kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang sakral itu, Di mana kalian pada waktu itu saya secara pribadi yang juga terlahir dan di besarkan di negeri sula saya juga tahu persis ketika Istana Daerah itu mau dibangun di situ di tempat itu dulu terdapat beberapa gedung yang seharusnya di rawat dan dijaga sebagai cagar budaya seperti gedung MTQ dan rumah adat yang di hilangkan dari peradaban bumi sula Termasuk di Dalam Lokasi Pembanguna Istana Daerah Itu Terdapat Tanah Lokasi Gereja Tapi Kalian Tidak Ada yang mau menyoroti itu.”ucapnya Amirudin
Tambanya, Jadi Stop Sudah  dan Jangan Karena Berbeda Kepentingan Terus Kalian Mau Menjatuhkan Yang Lain. Dia Adalah Seorang Pimpinan Yang Seharusnya Di Beri Penghargaan dan penghormatan Janganlah mencari-cari Kesalahan orang. Sebagai Generasi Muda seharus Memberi Pencerahan Pada masyarakat Bukan Mengajak Masyarakat Untuk Membenci Orang lain hanya karena kepentingan sesaat Biarlah Masyarakat Dewasa dalam Berfikir dan bertindak jangan Memprofokasi kondisi Yang Akhirnya menimbulkan Konflik Sara
Yg disesalkan pemuda-pemuda ini ditunggangi oleh kepentingan orang-orang tertentu dan sangat kelihatan sekali dalam aksi demonya tersebut.lanjutnya
Olehnya Itu Kami Berharap Agar Masyarakat Sula Tidak Ter Profokasi Dengan Isu Murahan Seperti Itu.tutupnya (alif)
Exit mobile version