JEMBER – Dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN), menjadi momentum untuk menegaskan tiga hal. Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Kabupaten Jember, Akhmad Taufiq.
“Pertama, santri dan pesantren merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI ini. Diakui atau tidak, mereka telah memberikan kontribusi besar terhadap berdiri dan tegaknya NKRI. Kedua, eksistensi santri dan pesantren perlu diakui oleh siapapun, termasuk oleh negara. Karena tanpa ada upaya menghadap-hadapkan di antara keduanya. Dan yang terakhir, kita tengok kebelakang, ketika Muktamar Nahdlatul Ulama 1936 di Banjarmasin menyebut bahwa Indonesia adalah Darus salam, Negara Damai. Bukan Darul Islam dan bukan darul kufri, “jelasnya, Senin (29/10/2018).
Masih kata Taufik, sikap IKAPMII di tahun politik menyerukan kepada semua pihak, agar kehidupan bangsa ini tetap dalam kondisi seimbang dan damai. “Isu apapun dalam situasi politik saat ini, yakni berkenaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden perlu ditangkap dengan jernih, termasuk isu-isu yang menggunakan kalimat tauhid sebagai isu politiknya, “pungkasnya. (yus)
