Mojokerto | Lenterainspiratif.id – DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mojokerto Raya menyatakan dengan tegas dan mendesak DPP GMNI untuk bersatu guna menjaga soliditas organisasi.
Agung Nurdiansyah Ketua DPC GMNI Mojokerto Raya mengatakan bahwa GMNI sebagai organisasi kader dan perjuangan memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan keadilan sosial.
” Kami berharap sudah tak ada lagi perpecahan dalam organisasi apalagi GMNI sebagai rumah besar kaum nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan organisasi,” Katanya Senin ( 03/03/2025)
DPC GMNI Mojokerto Raya mengajak seluruh kader untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperkeruh situasi serta mengedepankan dialog yang konstruktif guna mencapai solusi terbaik bagi organisasi dan mendorong semua pihak untuk kembali kepada semangat kekeluargaan, menjunjung tinggi marwah organisasi, serta menghindari perpecahan yang dapat melemahkan gerakan mahasiswa nasional Indonesia.
Lebih lanjut, mantan Mahasiswa STIE AL Anwar Mojokerto juga menjelaskan bahwa terjadinya dualisme akan menghambat jalannya roda organisasi yang menyebakan kondisi kontra revolusioner.
” Dengan tegas kami mengajak semua kader untuk menolak dualisme di tubuh GMNI yang mencederai kebesaran organisasi, Mendesak di selenggarakannya kongres persatuan, tidak melegimitasi DPP manapun sampai adanya kongres persatuan, DPC GMNI Mojokerto Raya tidak ikut serta apabila kongres hanya di selenggarakan oleh salah satu DPP, ” tutupnya.
Diketahui, dualisme dengan Ketua Umum Imanuel Cahyadi dengan Sekretaris Jenderal Sujahri Somar yang lahir dari Kongres di Christian Center, dan GMNI dengan Ketum Arjuna Putra Aldino dengan Sekjen M Ageng Dendy yang lahir dari Deklarasi di Hotel Amaris. ( Roe )