
Lenterainspiratif.com | Ternate – Akibat Virus Corona atau Covid-19 saat ini, sangat berdampak ekonomi rumah tangga bagi kaum perempuan di Provinsi Maluku Utara pada jelang Bulan Suci Ramadhan.
Hal ini di sampaikan oleh Ketua Muslimat NU Provinsi Malut, Rosita Alting, saat di temui awak media, Selasa (21/04), mengatakan jelang Bulan Suci Ramadhan dengan di perhadapkan situasi Covid-19 sangat berbeda dalam suasananya.
“Di bulan suci ramdhan kali ini kita akan menghadapi suasana yang sedikit berbeda dengan ramadhan sebelumnya kareba berada dalam situasi pandemi virus corona,” ucap Rosita.
Menurut Rosita, tentunya sosok yang paling berperan dalam Rumah tangga saat ramdhan tiba adalah perempuan atau kaum ibu. Karena dia akan menjalankan ritual aktifitas selama ramadhan bersama anggota keluarganya.
Secara spesifik sambung Rosita, dalam situasi ini tentunya hal utama yang mesti ditanamkan adalah menata niat yang baik, ikhlas serta penuh syukur dan kegembiraan dalam menyambut ramadhan. Ini akan berpengaruh pada kualitas ibadah serta kekuatan fisik.
“Meskipun begitu saya yakin dan percaya ibu-ibu jauh lebih sigap dan tangguh dalam menghadapi situasi apapun. Saya tidak meragukan ibu-ibu rumah tangga kita karena dalam keseharian pun mereka terbiasa dengan persoalan keluarga yang penuh dengan dinamika,” ujarnya.
Lanjut Ketua Muslimat NU ini, namun sekedar mengingatkan kembali kepada kita semua terutama ibu-ibu Muslimat NU bahwa dalam memasuki bulan suci ramadhan ini, Jangan lupa jaga kesehatan dan tetap ikuti anjuran pemerintah, Tingkatkan kualitas ibadah bersama anggota keluarga, Cerdas dalam mengatur manajemen keuangan keluarga agar kebutuhan keluarga tetap tercukupi terutama ketahanan pangan di dapur serta kurangi gaya hidup konsumerisme yang berlebihan, Jaga keharmonisan antar anggota keluarga terutama terhadap suami dan anak.
“Dari beberapa hal tersebut itu akan membuat ibadah ramadhan kita lebih produktif dan kita akan tetap survive dalam menghadapi kondisi seperti ini,” ucapnya.
Pihaknya pun berharap kepada pemerintah setempat agar memperhatikan kaum perempuan yang dianggap rentan dalam situasi seperti ini. Menurut dia, perempuan sebagai tonggak ketahanan dalam kelangsungan hidup keluarga.
“Makanya perlu diperhatikan serta diberikan stimulus dalam segala kebutuhan kaum perempuan dan keluarganya jika ada program-program pemerintah ke arah itu,” tutupnya. (Toks).





