
lenterainspiratif.id | Merawat ayam bangkok yang sudah menjadi juara sangatlah penting apalagi setelah melakukan pertarungan. Perawatan ayam setelah bertarung sangatlah penting untuk menentukan karier ayam Anda dalam bertarung menghadapi lawan berikutnya.
Ayam akan mengalami kelelahan yang luar biasa setelah bertarung dalam waktu yang cukup lama, atau bertarung dengan musuh yang sama kuatnya, istilahnya cor-coran.
Panjang ronde yang lazim di Indonesia biasanya 15 menit, ayam akan mengalami kelelahan yang sangat bila bertarung lebih dari 4 ronde.
Akibatnya bila perawatan pasca tarung diabaikan, bisa berakibat buruk terhadap si ayam, bahkan bisa terjadi ayam sampai turun mental.
Umumnya kelumpuhan dan badan menjadi kurus sering terjadi, hal ini diistilahkan soak, dan ketika ayam menjadi soak, mentalnya pun bisa melunak sehingga menjadi ayam keok.
Ada berapa tahap dalam perawatan ayam bangkok pasca pertarungan sebagai berikut:
Perawatan usai laga atau bertarung.
Begitu pertarungan selesai, usahakan meneteskan cairan antibiotik pada luka. Pemberian obat luka seperti larutan yodium, yang membakar kulit akan meninggalkan koreng yang membutuhkan waktu untuk rontok atau mengelupas.
Suntikkan antibiotik pada badan ayam dan teteskan juga pada luka di badan si ayam akibat jalu lawannya.
Hentikan segera pendarahan, biasanya penghobi ayam menggunakan bubuk kopi, kalau terjadi pendarahan hebat, usahakan di jahit dan teteskan juga cairan antibiotik pada luka yang di jahit.
Kalau paruh ayam Anda lepas, usahakan untuk memasangnya kembali dengan cara mengikat paruh dengan benang ke jengger, bila paruh lepas tanpa pelindung, akan mengakibatkan cacat setelah sembuh, sehingga ayam akan kesulitan mematuk.
Jangan lupa memberikan larutan gula merah setelah bertarung untuk mengganti sumber karbohidrat karena gula merah lebih mudah di serap oleh ayam.
Setelah di bawa pulang, tempatkan agak menyendiri dan jangan dekat dulu dengan ayam jago lainnya dan setelah mau makan, Anda bisa kumpulkan dengan ayam betina, untuk memperbaiki sifat ayam.
Untuk menjaga naluri si ayam, sesekali di kawinkan, hal ini juga bisa melihat apakah ayam sudah sehat apa belum, karena ayam yang mengalami kekurangan gizi, kondisi lemah mempunyai nafsu kawin yang rendah.
Sehari Paska Pertarungan.
Ayam yang mengalami keletihan yang tinggi, mengakibatkan ayam sulit makan. Maka dari itu berikan larutan gula, sedikit susu cair dan vitamin serta mineral dengan cara pemberian langsung ke dalam tembolok dengan menggunakan alat spet yang ujungnya di beri selang kecil.
Bila ayam tidak mau makan, jangan di paksa pada hari 1 hingga hari ke-3, pada tahap ini usahakan pemberian karbohidrat dan protein yang mudah di serap ayam, karena proses pencernaan belum berfungsi sempurna.
Hari berikutnya ayam jagoan Anda bisa di berikan sedikit voer yang di campur susu cair. Bila nafsu makan ayam belum ada, jangan di paksa di loloh, karena pencernaan masih terganggu.
Bila terlanjur di loloh dan tembolok tidak turun, maka dapat diberikan enzim pembantu pencernaan, seperti enzymfort atau pankreofiat, sehari 2 hingga 3 kali.
Sekali-kali jangan di berikan makanan keras, berikan gula merah dan susu serta vitamin mineral. Sediakan selalu air minum dalam kurungan.
Latihan Setelah Sembuh.
Setidaknya setelah berlalu selama 2 minggu pasca bertarung, Anda sudah bisa melatih ayam jagoan Anda kembali, latihan bisa dengan melakukan latih tanding ringan dengan waktu 5-10 menit saja.
Usahakan ayam beristirahat cukup, dan jangan memaksa untuk mengadu ayam Anda untuk berlaga lagi. Apabila Anda memaksa dan ayam terlihat kesulitan, akan mempengaruhi mental ayam.
Selain itu, ayam bisa lari sendiri ketika bertarung walaupun si lawan sudah tidak bisa menyerang atau tidak bisa menyerang atau tidak ada perlawanan.
Hal ini terjadi bukan karena mental ayam yang jelek tetapi faktor stamina ayam yang masih down. ( Tim)