foto : tanaman tomat, milik salah satu petani gurabunga
Jurnalis : Sarif Umra
Tidore, Lentera Inspiratif.com
Petani tomat khususnya Kelurahan Gurabunga, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, terkenal dengan tanaman tomat yang melimpah belum kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah Tidore Kepulauan. Tentunya hal itu sangat berdampak besar terhadap keberlangsungan kehidupan warga masyarakat gurabunga yang umumnya, yang berprofesi sebagai petani tomat.
Harga jual di pasaran yang relatif kecil, membuat para petani terpaksa pasrah. Bagaimana tidak, hasil panen tomat dengan kualitas terbaik mampu mencapai angka belasan hingga puluhan ton persekali panen ini seakan Pemerinta Kota Tidore Kepulauan yang mengusung visi misi kota jasa berbasis Angromarine.
Abd Latif salah satu petani tomat kepada Lentera Inspiratif.com, Senin (04/12/2017) melalui via seluler mengatakan Untuk melakukan semua itu para petani terpaksa harus merogoh kocek hingga belasan juta rupiah. Namun, harga jual tomat justru anjlok di beberapa pasar lokal baik tidore maupun ternate.’ucapnya
Abd Latif menambahkan, dirinya juga mengaku bahwa selama ini petani tomat gurabunga tidak mendapat bantuan baik berupa pembibitan, pupuk bahkan alat-alat pertanian lainnya. Semuanya dibuat atas hasil swadaya masyarakat terutama keranjang buah yang digunakan untuk mengangkut hasil panen. Masih ada fasilitas penunjang lainnya yang sangat kami butuhkan.’tegasnya
Harap, Masih banyak fasilitas penunjang lainnya yang sangat kami butuhkan, tapi apa boleh buat harapan tidak sesuai kenyataan, karena dari tanaman tomat inilah kami bisa menyambung hidup dan biaya sekolah anak-anak disamping menunggu hasil panen tanaman tahunan.’jelasnya
Kabiro Maluku Utara : Iksan Togol
