Lagu buruh tani ternyata ini penciptanya ! - Lentera Inspiratif
Sabtu, Agustus 13, 2022
  • Login
Lentera Inspiratif
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Nasional
  • Daerah
  • Internasional
  • Hobby
  • Politik
  • Hukum
  • Selebriti
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Foto
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Nasional
  • Daerah
  • Internasional
  • Hobby
  • Politik
  • Hukum
  • Selebriti
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Foto
  • Wisata
No Result
View All Result
Lentera Inspiratif
No Result
View All Result

Lagu buruh tani ternyata ini penciptanya !

Sabtu, 4 November 2017
A A
0

Baca Juga

Tanggapi Pernyataan Istri Mas Bechi, Pendamping Korban Beri Komentar Menohok

Muncul ke Publik, Istri Mas Bechi Sebut Suaminya Jadi Korban Fitnah

Bikin Traktor Mainan, Ayah di Ponorogo Kebanjiran Cuan

Terima Suap Pengesahan APBD, Agus Budiarto Resmi Ditahan KPK

Lenterainspiratif.com
Siapa yang tak kenal dengan lagu “Buruh Tani”. Lagu ini selalu dinyanyikan di setiap aksi-aksi demonstrasi hingga saat tulisan ini dibuat. Diciptakan pada tahun 1996 dan baru boomingpada tahun 1997.
Siapakah penciptanya?
Tak banyak orang tahu, dan sepertinya tak ada yang berusaha mencari tahu. Coba lihat di YouTube, tidak ada seorang pengunggah pun yang mencantumkan nama penciptanya, atau paling tidak tulislah “NN” (tanpa nama atau tidak diketahui namanya). Ini adalah kode etik ketika seseorang meng-copy sebuah karya orang lain.
Nama penciptanya adalah Safi’i Kemamang. Seorang pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 5 Juni 1976. Saat dihubungi, Safi’i mengatakan bahwa judul lagu tersebut sebenarnya bukan “Buruh Tani”, melainkan “Pembebasan”.
Apa yang melatarbelakangi terciptanya lagu “Pembebasan”?
Saat lagu Pembebasan dibuat, Safi’i sudah tergabung dengan PRD (Partai Rakyat Demokratik) di wilayah Jawa Timur, yang waktu itu masih bergerak di bawah tanah. Namun ia terpaksa harus muncul legal saat KNPD (Komite Nasional Perjuangan Demokrasi) dibentuk mengingat tidak ada yang mau, akibat trauma peristiwa KUDATULI (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) pada tahun 1996.
Pada saat itu, di tengah-tengah represifitas sebuah rezim, Safi’i maupun kawan-kawannya yang lain butuh penyemangat. Safi’i menyadari, perjuangan politik tanpa musik akan terasa garing (kering). Ia tahu, Soeharto tidak berdiri sendiri. Penguasa Orde Baru itu terkait erat  dengan kekuatan yang lain. Satu-satunya solusi untuk menghadapinya adalah perlunya persatuan di antara mereka. Persatuan yang paling mungkin adalah antara buruh, tani, mahasiswa, dan kaum miskin perkotaan. Mengapa? Golongan inilah yang paling merasakan dan menjadi korban dari segala kebijakan yang diambil oleh Sang Rezim.
“Intinya, harus membuat garis penghubung yang jelas antara semangat, persatuan dan aksi yang mampu menjaga konsistensi perjuangan. Dan salah satu instrumen untuk menjaga garis konsistensi tersebut adalah syair dan musik,” imbuhnya.
Menurut Safi’i, secara personal ia tidak terlahir dari keluarga musisi. Tetapi murni sebagai keluarga petani yang sangat menderita pada saat itu. Tidak jelasnya masa depan pertanian membuat kedua orang tuanya harus pergi meninggalkan sawah dan kebun mereka, pergi merantau ke kota menjadi kaum Urban. Sejak saat itu mulai timbul ketidakterimaan dalam dirinya.
“Saya baru mulai mengenal bermain gitar ketika duduk di bangku STM. Musik-musik perjuangan dari negeri lain, saya tidak tahu. Baik karena susahnya akses, juga karena faktor penguasaan bahasa asing-ku yang buruk. Satu-satunya referensi hanya lagu perjuangan dalam negeri, seperti Halo-Halo Bandung, Garuda Pancasila, dan sebagainya,” tambahnya.
Tentang lirik lagu “Pembebasan”
Selain judul lagu yang banyak orang tidak tahu, lirik lagu yang kerap kita dengar pun melenceng dari aslinya. Entah siapa yang mula-mula merubahnya. Dari beberapa video yang diunggah di Youtube, kebanyakan mereka mengambil dari salah satu video versi akustik yang dinyanyikan oleh beberapa laki-laki dan perempuan (tertulis dalam judul video tersebut: Marjinal – Buruh Tani).
Nah, video inilah yang mereka jadikan referensi untuk mengunggah video-video selanjutnya dengan mengambil musiknya saja, lalu mengganti visualnya dengan foto-foto aksi atau video aksi. Rata-rata mereka memberi judul pada videonya: Marjinal – Buruh Tani, sehingga akan kita temukan banyak sekali video dengan judul yang sama. Kalau mereka ingin menyanyikannya sendiri (tidak mengambil musik dari video tersebut), maka pada judul video akan tertulis: “Marjinal – Buruh Tani (Cover: nama penyanyi)” atau “Nama si pembawa lagu – Cover Marjinal”.

Di sini, seolah-olah Marjinal-lah Sang Pencipta Lagu. Dan karena liriknya tidak sesuai dengan aslinya, maka hasilnya pun sama semua. Begitu pun yang terjadi saat aksi demonstrasi atau asal bernyanyi di segala tempat, orang membawakan lagu tersebut dengan lirik yang tidak sesuai dengan aslinya. Jadi salah kaprah. Semua seolah berkiblat pada sebuah video dengan judul yang tertulis: Marjinal – Buruh Tani.
Begini lirik lagunya:
Buruh, tani, mahasiswa, rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtra
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa Orba
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Di bawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti
Dan ini lirik aslinya:
Buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya massa rakyat pekerja
Terciptanya tatanan masyarakat
Demokrasi sepenuhnya
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
“Lagu ini saya ciptakan di Surabaya pada akhir tahun 1996, dan mulai kuajarkan kepada kawan-kawan: ke Riski, Dominggus, dan lain-lain, sejak awal 1997,” ungkapnya.
Bagaimana Kabar Sang Pencipta Lagu “Pembebasan” saat ini?
Safi’i kini tinggal bersama istri dan anak-anaknya di Negara Timor Leste sejak Provinsi Timor Timur itu dinyatakan merdeka dari Indonesia. Selain bekerja sebagai staf ahli di kementerian, aktivitasnya sehari-hari tetap seperti dulu saat berjuang bersama PRD, yaitu mengorganisir dan membangun organisasi massa perlawanan rakyat Timor Leste.
“Saat ini yang menjadi fokus pengorganisiran adalah mahasiswa dan kaum miskin perkotaan dengan menggunakan strategi Gerilya Kota (Guerilha Urbana),” terangnya. (sumber berdikari online)
Share on FacebookShare on TwitterTelegram

BeritaTerkait

Istri Mas Bechi

Tanggapi Pernyataan Istri Mas Bechi, Pendamping Korban Beri Komentar Menohok

Sabtu, 13 Agustus 2022
Istri Mas Bechi

Muncul ke Publik, Istri Mas Bechi Sebut Suaminya Jadi Korban Fitnah

Sabtu, 13 Agustus 2022
Traktor mainan

Bikin Traktor Mainan, Ayah di Ponorogo Kebanjiran Cuan

Sabtu, 13 Agustus 2022
KPK

Terima Suap Pengesahan APBD, Agus Budiarto Resmi Ditahan KPK

Sabtu, 13 Agustus 2022
Timnas Indonesia, U-16

Berhasil Bawa Indonesia Juara di Piala AFF U-16, Khofifah Bangga dengan 5 Pemain Asal Jatim

Sabtu, 13 Agustus 2022




BeritaTerkait

Budaya

Jelang HUT Kemerdekaan, Penjual Tiang Bendera di Pasuruan Kebanjiran Orderan

Rabu, 3 Agustus 2022
0

...

Read more
Ludruk,
Budaya

Seniman Ludruk Asal Jombang Tewas Saat Pentas di Atas Panggung

Senin, 25 Juli 2022
0

...

Read more
Qurban,
Budaya

Kadin Medan Sembelih Hewan Kurban

Rabu, 13 Juli 2022
0

...

Read more
Laskar Rempah,
Budaya

Rombongan Laskar Rempah Napak Tilas Soekarno di Kota Mojokerto

Minggu, 3 Juli 2022
0

...

Read more
Jalur Rempah, Muhibah Budaya, Mojokerto
Budaya

Kota Mojokerto Kembali jadi Tuan Rumah Penutupan Muhibah Budaya Jalur Rempah

Sabtu, 2 Juli 2022
0

...

Read more




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

sisik kaki ayam juara, ayam bangkok juara, katuragan ayam bangkok juara, sisik kaki ayam pukul saraf
Hobby

Cara Agar Kaki Ayam Kuat Dan Keras Berpotensi Pukul Mati 

Minggu, 26 September 2021
0

Ayam Juara | lenterainspiratif.id - Bagi para petarung ayam aduan atau boto, bahwa kaki ayam bangkok, ayam birma, pakhoy atau...

Read more
CSR, kota Mojokerto, Mojokerto,
Hukum

Diduga Selewengkan Dana CSR, Pejabat Pemkot Mojokerto Mulai Diperiksa Kejaksaan

Selasa, 9 Agustus 2022
0

Lenterainspiratif.id | Mojokerto - Pejabat Pemkot Mojokerto akhirnya diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari ) Kota Mojokerto, Hal itu setelah adanya dugaan...

Read more
Daerah

AMPERA MALUT MENCIUM BAU BUSUK DITUBUH PEMERINTAH PULAU MOROTAI

Jumat, 6 April 2018
0

Morotai LenteraInspiratif.com Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA MALUT) Kabupaten Pulau Morotai, Kamis, (05/04/2018) melakukan demonstrasi di depan Kantor Bupati Pulau Morotai...

Read more
sisik kaki ayam juara, ayam bangkok juara, katuragan ayam bangkok juara, sisik kaki ayam pukul saraf
Hobby

Ciri Sisik Kaki Ayam Bangkok Pukul Mati

Minggu, 20 September 2020
0

Foto : Ciri Kaki ayam pukul mati Lenterainspiratif.com | Ayam Petarung - Bagi para penghobi ayam petarung dalam memilih ayam...

Read more




Berita Terpopuler

  • sisik kaki ayam juara, ayam bangkok juara, katuragan ayam bangkok juara, sisik kaki ayam pukul saraf

    Cara Agar Kaki Ayam Kuat Dan Keras Berpotensi Pukul Mati 

    364 shares
    Share 146 Tweet 91
  • Diduga Selewengkan Dana CSR, Pejabat Pemkot Mojokerto Mulai Diperiksa Kejaksaan

    258 shares
    Share 103 Tweet 64
  • AMPERA MALUT MENCIUM BAU BUSUK DITUBUH PEMERINTAH PULAU MOROTAI

    250 shares
    Share 100 Tweet 63
  • Ciri Sisik Kaki Ayam Bangkok Pukul Mati

    235 shares
    Share 94 Tweet 59
  • Gedung DPRD Kota Mojokerto Senilai Rp 25 M Dikerjakan Asal-Asalan Disidak Dewan

    234 shares
    Share 94 Tweet 59

Berita Terkini

Istri Mas Bechi

Tanggapi Pernyataan Istri Mas Bechi, Pendamping Korban Beri Komentar Menohok

Sabtu, 13 Agustus 2022
Istri Mas Bechi

Muncul ke Publik, Istri Mas Bechi Sebut Suaminya Jadi Korban Fitnah

Sabtu, 13 Agustus 2022
Traktor mainan

Bikin Traktor Mainan, Ayah di Ponorogo Kebanjiran Cuan

Sabtu, 13 Agustus 2022
KPK

Terima Suap Pengesahan APBD, Agus Budiarto Resmi Ditahan KPK

Sabtu, 13 Agustus 2022
Timnas Indonesia, U-16

Berhasil Bawa Indonesia Juara di Piala AFF U-16, Khofifah Bangga dengan 5 Pemain Asal Jatim

Sabtu, 13 Agustus 2022


https://youtu.be/vgs2A20DOjI

Tips

Pendakian, Mendaki Gunung, Agustus,
Tips

Simak Rek! Tips Mendaki Gunung di Bulan Agustus

Sabtu, 13 Agustus 2022
0

...

Read more
Bawa bayi, naik motor,

Orang Tua Wajib Tau, Ini Resiko Bawa Bayi Naik Motor

Senin, 8 Agustus 2022

Mahasiswa Sering Overthinking? Simak Penjelasan dan Tips dari Psikolog UGM

Jumat, 29 Juli 2022
TikTok

Ingin Eksis & Dapat Cuan? Simak Ketentuan dan Cara Live di TikTok

Kamis, 28 Juli 2022
Penipuan, Lowongan Kerja

Waspada Rekk ! Modus Penipuan Berkedok Lowongan Kerja

Rabu, 27 Juli 2022

Next Post

SD Negeri 2 Kota Ternate, Libatkan Semua Siswa Mengikuti Kegiatan Pramuka

pengepul togel warga sawahan mojokerto di ciduk polisi

Pemkot Tidore Kepulauan, Tak Ada Perhatian Pada Taman Nasional

  • PEDOMAN
  • REDAKSI
Lentera Inspiratif

Jaringan Media

Copyright © 2022 Lenterainspiratif.id, All right reserved

  • Login
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Nasional
  • Daerah
  • Internasional
  • Hobby
  • Politik
  • Hukum
  • Selebriti
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Foto
  • Wisata

Copyright © 2022 Lenterainspiratif.id, All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In